Bersih adalah sehat! Tentunya jargon ini tidak ada yang membantah. Tapi benarkah semakin bersih seseorang semakin membuatnya tidak kebal penyakit karena tubuh tidak pernah terlatih melawannya?
Berkaca pada zaman dahulu saat orang belum mengenal sanitasi dan kebersihan, penyakit autoimun justru tidak banyak ditemukan.
Ketika orang jarang mandi dan cuci tangan, imunitas atau kekebalan tubuh saat itu lebih kuat karena sering terpapar oleh parasit-parasit.
Tapi kini semakin tinggi kesadaran orang untuk bersih kuman malah semakin sulit dilawan. Benarkah demikian?
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja
Selasa, 26 Oktober 2010
Senin, 25 Oktober 2010
Perawatan luka bakar ringan
Ada 3 (tiga) derajat luka bakar berdasarkan tingkat keparahannya. Derajat paling awal yaitu luka bakar ringan, dimana sebagian epidermis (bagian teratas kulit) terbakar dalam kadar yang cukup ringan. Biasanya luka bakar ringan disebabkan oleh terkena panas matahari berlebihan, tersentuh benda panas misalnya setrika atau panci/wajan panas, tersiram air panas, atau kena bahan kimia yang bersifat korosif.
Gejala luka bakar ringan adalah kulit memerah, ada pembengkakan, dan pada beberapa kasus, bisa menyebabkan demam dan sakit kepala.
Walaupun tergolong ringan, luka bakar ringan tetap harus dirawat dengan baik. Yayasan perawat mencoba memberikan langkah-langkah perawatan luka bakar ringan :
Gejala luka bakar ringan adalah kulit memerah, ada pembengkakan, dan pada beberapa kasus, bisa menyebabkan demam dan sakit kepala.
Walaupun tergolong ringan, luka bakar ringan tetap harus dirawat dengan baik. Yayasan perawat mencoba memberikan langkah-langkah perawatan luka bakar ringan :
Pertolongan pertama luka bakar
(diadaptasi dari Buklet "Pertolongan Pertama dalam Menghadapi Keadaan Gawat Darurat", Isti Sunaryo)
Delapan puluh persen kecelakaan yang menyebabkan luka bakar terjadi di rumah. Dan siapa yang lebih banyak menjadi korban? Ternyata anak-anak. Entah karena terkena air panas, tumpahan kuah sayur, kopi, lidah api dan lain sebagainya.
Luka bakar yang terjadi bisa tergolong ringan sampai parah. Yang ringan, istilahnya luka bakar derajat I. Kerusakan kulit terbatas hanya pada bagian luar, yaitu kulit ari. Kulit menjadi kemerah-merahan, kering dan tidak sampai menggelembung. Dan biasanya bisa sembuh dalam waktu 5 - 10 hari.
Delapan puluh persen kecelakaan yang menyebabkan luka bakar terjadi di rumah. Dan siapa yang lebih banyak menjadi korban? Ternyata anak-anak. Entah karena terkena air panas, tumpahan kuah sayur, kopi, lidah api dan lain sebagainya.
Luka bakar yang terjadi bisa tergolong ringan sampai parah. Yang ringan, istilahnya luka bakar derajat I. Kerusakan kulit terbatas hanya pada bagian luar, yaitu kulit ari. Kulit menjadi kemerah-merahan, kering dan tidak sampai menggelembung. Dan biasanya bisa sembuh dalam waktu 5 - 10 hari.
Cara aman minum obat-bat bebas yang dijual di warung
Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia akrab dengan obat-obatan pereda sakit yang banyak dijual di warung-warung saat sedang sakit kepala, flu atau badan pegal-pegal. Cari tahu cara yang aman minum obat-obatan yang dijual bebas.
"Obat yang boleh dijual di warung tergolong obat bebas dan obat ini hanya boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki fungsi organ-organ baik atau tidak memiliki penyakit tertentu. Karena itu satu obat belum tentu cocok untuk semua orang," ujar Prof. dr. Amir Syarif, SKM, Sp.FK(K)
"Obat yang boleh dijual di warung tergolong obat bebas dan obat ini hanya boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki fungsi organ-organ baik atau tidak memiliki penyakit tertentu. Karena itu satu obat belum tentu cocok untuk semua orang," ujar Prof. dr. Amir Syarif, SKM, Sp.FK(K)
Cara mengatasi keracunan makanan
Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja dan berasal dari makanan apapun. Ketahui langkah-langkah apa yang bisa dilakukan jika seseorang mengalami keracunan makanan.
Keracunan makanan bisa menimbulkan rasa sakit perut yang parah, kram, mual, muntah, diare dan bisa disertai dengan demam. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka bisa menimbulkan efek dehidrasi serius.
Keracunan makanan bisa menimbulkan rasa sakit perut yang parah, kram, mual, muntah, diare dan bisa disertai dengan demam. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka bisa menimbulkan efek dehidrasi serius.
Celana dalam mahal bisa jadi sarang jamur kelamin
Siapa bilang barang mahal selalu baik untuk kesehatan? Salah satu contohnya adalah celana dalam berbahan nilon yang rata-rata harganya lebih mahal. Celana dalam berbahan nilon bisa menjadi sarang bagi jamur kelamin.
"Kalau beli celana dalam nggak perlu yang mahal tapi perhatikan bahannya. Jangan beli yang berbahan nilon yang harganya justru lebih mahal. Ini biasanya sering dilakukan perempuan karena ingin gaya," jelas dr Frizar Irmansyah, SpOG, dokter spesialis ginekologi dari RS Pusat Pertamina, dalam acara Seminar Kesehatan 100% Siap Nikah di Prodia Tower, Jakarta, Sabtu (16/10/2010)
"Kalau beli celana dalam nggak perlu yang mahal tapi perhatikan bahannya. Jangan beli yang berbahan nilon yang harganya justru lebih mahal. Ini biasanya sering dilakukan perempuan karena ingin gaya," jelas dr Frizar Irmansyah, SpOG, dokter spesialis ginekologi dari RS Pusat Pertamina, dalam acara Seminar Kesehatan 100% Siap Nikah di Prodia Tower, Jakarta, Sabtu (16/10/2010)
Peningkat konsentrasi sepanjang hari
Pernahkah Anda merasa mudah mengantuk sehingga tidak bisa berkonsentrasi di kantor atau sekolah? Jika iya, Anda mungkin memerlukan nutrisi sehat yang bisa meningkatkan konsentrasi.
Makanan yang tinggi protein dan mengandung nutrisi tertentu dapat membantu Anda berkonsentrasi untuk waktu yang cukup lama. Makan pada saat yang tepat juga dapat membantu Anda tetap produktif.
Makanan yang tinggi protein dan mengandung nutrisi tertentu dapat membantu Anda berkonsentrasi untuk waktu yang cukup lama. Makan pada saat yang tepat juga dapat membantu Anda tetap produktif.
Cara mengatasi migren tanpa obat
Ada banyak obat dengan atau tanpa resep yang dapat membantu meringankan beberapa gejala migrain, tapi belum ada obat yang dapat menyembuhkan migrain. Namun ada cara mengatasi migrain tanpa minum obat. Apa saja?
Meski belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan migrain, tapi dengan melakukan perubahan kecil dalam diet dan gaya hidup Anda dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain.
Dilansir Dailymail, Senin (25/10/2010), berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi migrain tanpa minum obat:
Meski belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan migrain, tapi dengan melakukan perubahan kecil dalam diet dan gaya hidup Anda dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain.
Dilansir Dailymail, Senin (25/10/2010), berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi migrain tanpa minum obat:
Jangan gantung ponsel dekat payudara
Banyak perempuan yang menggantungkan ponselnya hingga menempel dekat payudara. Hilangkan kebiasaan itu, karena mengantung ponsel di dekat bagian vital tubuh manusia ternyata sangat berisiko.
Dari sejumlah kasus kanker payudara yang ditangani para dokter, penyebab utamanya diperkirakan karena seringnya mengantungi ponsel dekat bra.
Dari sejumlah kasus kanker payudara yang ditangani para dokter, penyebab utamanya diperkirakan karena seringnya mengantungi ponsel dekat bra.
Senin, 11 Oktober 2010
Kesehatan Reproduksi Remaja
Oleh : dr. Sri Rejeki
PUSKESMAS KEMBIRITAN KECAMATAN GENTENG
PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.
Selasa, 05 Oktober 2010
Seks bebas, HIV/AIDS, Narkoba dan Generasi Bangsa
Oleh : dr Nurul Muzayyanah**
“Islam pasti akan mencapai wilayah yang diliputi siang dan malam (seluruh dunia).
Allah tidak akan membiarkan rumah yang megah maupun yang sederhana,
kecuali akan memasukkan agama ini ke dalamnya, dengan memuliakan orang yang mulia dan menghinakan orang yang hina. Mulia karena Allah memuliakannya dengan Islam; hina karena Allah menghinakannya akibat kekafirannya.” [HR. Ahmad dalam Musnad-nya, jld. IV/103].
Masih segar dalam ingatan kita, 01 Desember 2007 genap 20 tahun dunia menyoroti tentang bahaya HIV/ AIDS yang mengancam jiwa manusia. Ibarat sebuah penyakit kanker yang siap memberangus setiap nyawa yang ditemuinya. Setiap tahun kita terperangah dengan semakin meningkatnya orang dengan HIV/AIDS dan pecandu narkoba. HIV/AIDS dan narkoba bukan lagi menjadi endemik ganda yang mengancam kehidupan gemerlap, bebas dan para penjaja seks namun sudah mulai masuk dalam ranah kehidupan rumah tangga dan anak-anak.
“Islam pasti akan mencapai wilayah yang diliputi siang dan malam (seluruh dunia).
Allah tidak akan membiarkan rumah yang megah maupun yang sederhana,
kecuali akan memasukkan agama ini ke dalamnya, dengan memuliakan orang yang mulia dan menghinakan orang yang hina. Mulia karena Allah memuliakannya dengan Islam; hina karena Allah menghinakannya akibat kekafirannya.” [HR. Ahmad dalam Musnad-nya, jld. IV/103].
Masih segar dalam ingatan kita, 01 Desember 2007 genap 20 tahun dunia menyoroti tentang bahaya HIV/ AIDS yang mengancam jiwa manusia. Ibarat sebuah penyakit kanker yang siap memberangus setiap nyawa yang ditemuinya. Setiap tahun kita terperangah dengan semakin meningkatnya orang dengan HIV/AIDS dan pecandu narkoba. HIV/AIDS dan narkoba bukan lagi menjadi endemik ganda yang mengancam kehidupan gemerlap, bebas dan para penjaja seks namun sudah mulai masuk dalam ranah kehidupan rumah tangga dan anak-anak.
Keunikan Diri Remaja
Dampak perilaku seks bagi remaja
Sudah menjadi maklum, remaja memang sosok yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Kenapa?. Remaja masa pencarian jati diri yang mendorongnya mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, ingin tampil menonjol, dan diakui eksistensinya. Namun disisi lain remaja mengalami ketidakstabilan emosi sehingga mudah dipengaruhi teman dan mengutamakan solidaritas kelompok. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan.
Ketidakpekaan orang tua dan pendidik terhadap kondisi remaja menyebabkan remaja sering terjatuh pada kegiatan tuna sosial. Ditambah lagi keengganan dan kecanggungan remaja untuk bertanya pada orang yang tepat semakin menguatkan alasan kenapa remaja sering bersikap tidak tepat terhadap organ reproduksinya. Data menunjukkan dari remaja usia 12-18 tahun, 16% mendapat informasi seputar seks dari teman, 35% dari film porno, dan hanya 5% dari orang tua.
Potret Remaja di Usianya
Kader Kesehatan remaja
UU RI Nomor 23 th 1992 pasal 45 dinyatakan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Di samping itu kesehatan sekolah juga diarahkan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan, baik di sekolah, rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat.
Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat perlu diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi penerus dan selanjutnya dihayati dan diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai obyek pembangunan kesehatan melainkan sebagai subyek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan.
Anak sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat memasuki usia remaja di mana periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th. Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Sebaliknya jika usia remaja sudah dilewati tapi masih tergantung pada orang tua maka ia masih digolongkan dalam kelompok remaja.
Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat perlu diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi penerus dan selanjutnya dihayati dan diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai obyek pembangunan kesehatan melainkan sebagai subyek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan.
Anak sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat memasuki usia remaja di mana periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th. Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Sebaliknya jika usia remaja sudah dilewati tapi masih tergantung pada orang tua maka ia masih digolongkan dalam kelompok remaja.
Rabu, 29 September 2010
Senin, 27 September 2010
Indahnya Berfikiran Positif
Indahnya Berpikiran positif
Oleh : K Suheimi
Suatu ceritra yang menggelitik dan jadi bahan renungan adalah sewaktu saya mendengar Radio Classy dengan judul Indahnya Berpikiran positif
dan uang logam.
Ceritra ini di olah oleh Yanti, dia rajin, sebulan yang lalu kebetulan melahirkan di Rs Bunda. Dan saya minta izin untuk ini disampaikan pada pembaca saya, semoga ada hikmah dan manfaatnya, selamat menikmati.
Dan saya tersentak sewaktu mendengar resonansi jiwa dari Radio Classy. Yanti dengan manis mengubah satu kisah, dan kisah ni disampaikan oleh Adi dengan penuh perasaan. Saya kira ceritra ini bagus untuk kita simak bersama, begini kisahnya
Motivasi diri
Silahkan ide-ide andaMotivasi Diri
Dari : Anonim
Adalah keliru menuntut orang lain memotivasi anda. Tak seorang pun bertanggung jawab atas timbul tenggelamnya motivasi itu di dalam diri anda, melainkan anda sendiri. Pidato pemimpin yang menggebu-gebu, program pelatihan yang menggairahkan atau pernyataan visi yang penuh kalimat indah, semua itu hanya usaha mengetuk pintu motivasi diri anda. Bila anda tak berkenan membukanya, gedoran sekeras apa pun tidak akan berguna. Karena anda bertanggung jawab atas perjalanan karir dan hidup anda, maka bangunlah, bangunkan diri anda sendiri.
Anda pun tidak bertanggung jawab pada naik turunnya motivasi orang lain. Karena anda tidak selalu tahu apa harapan mereka. Motivasi selalu bertalian dengan harapan. Sediakan tempat bagi mereka untuk memenuhi harapan bersama; antara anda dan mereka. Kemudian bekerjalah bahu-membahu untuk mewujudkannya. Motivasi selalu muncul dari kegembiraan. Sedangkan kegembiraan ditemukan dalam kerja bersama ('Amal Jama'ah)
Dari : Anonim
Adalah keliru menuntut orang lain memotivasi anda. Tak seorang pun bertanggung jawab atas timbul tenggelamnya motivasi itu di dalam diri anda, melainkan anda sendiri. Pidato pemimpin yang menggebu-gebu, program pelatihan yang menggairahkan atau pernyataan visi yang penuh kalimat indah, semua itu hanya usaha mengetuk pintu motivasi diri anda. Bila anda tak berkenan membukanya, gedoran sekeras apa pun tidak akan berguna. Karena anda bertanggung jawab atas perjalanan karir dan hidup anda, maka bangunlah, bangunkan diri anda sendiri.
Anda pun tidak bertanggung jawab pada naik turunnya motivasi orang lain. Karena anda tidak selalu tahu apa harapan mereka. Motivasi selalu bertalian dengan harapan. Sediakan tempat bagi mereka untuk memenuhi harapan bersama; antara anda dan mereka. Kemudian bekerjalah bahu-membahu untuk mewujudkannya. Motivasi selalu muncul dari kegembiraan. Sedangkan kegembiraan ditemukan dalam kerja bersama ('Amal Jama'ah)
Kamis, 03 Juni 2010
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Luka Bakar
Lakukan : Lepaskan pakaian anak secara perlahan dan ‘kipas-kipas’ agar
panasnya berkurang. Kemudian segera bawa ke rumah sakit terdekat.
Penggunaan Salep luka bakar “BIOPLASENTON” akan sangat membantu…
Jangan : Sebaiknya hindari pemberian kecap, mentega atau pasta gigi pada
bagian yang terluka karena bisa menjadi tempat berkumpul kuman dan
infeksi. Jangan mandikan anak dengan air karena dapat menyebabkan
hipotermi(menurunkan suhu tubuh) dan bisa memecahkan lepuhan luka.
Lakukan : Lepaskan pakaian anak secara perlahan dan ‘kipas-kipas’ agar
panasnya berkurang. Kemudian segera bawa ke rumah sakit terdekat.
Penggunaan Salep luka bakar “BIOPLASENTON” akan sangat membantu…
Jangan : Sebaiknya hindari pemberian kecap, mentega atau pasta gigi pada
bagian yang terluka karena bisa menjadi tempat berkumpul kuman dan
infeksi. Jangan mandikan anak dengan air karena dapat menyebabkan
hipotermi(menurunkan suhu tubuh) dan bisa memecahkan lepuhan luka.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Tips Ringkas mengenai Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Yang perlu diperhatikan dimana saja kapan saja bila terjadi kecelakaan adalah ABC-nya yaitu: A: airway (jalan napas), B: breathing (pernapasan), dan C: circulation (sirkulasi).
Yang dimaksud jalan napas disini adalah apakah jalan nafas tersumbat atau bebas, sedangkan pernapasan adalah apakah pernapasan ada atau tidak dan sirkulasi adalah melihat apakah sirkulasi darah stabil atau tidak hal ini dapat dinilai dengan memegaang denyut nadi dileher, apakah masih ada atau tidak .
Tindakan yang harus dilakukan sesuai juga dengan urutan di atas, yaitu ABC. Tindakan ini dinamakan juga resusitasi, sebelum melakukan resusitasi ada tiga langkah tindakan yaitu:
Yang dimaksud jalan napas disini adalah apakah jalan nafas tersumbat atau bebas, sedangkan pernapasan adalah apakah pernapasan ada atau tidak dan sirkulasi adalah melihat apakah sirkulasi darah stabil atau tidak hal ini dapat dinilai dengan memegaang denyut nadi dileher, apakah masih ada atau tidak .
Tindakan yang harus dilakukan sesuai juga dengan urutan di atas, yaitu ABC. Tindakan ini dinamakan juga resusitasi, sebelum melakukan resusitasi ada tiga langkah tindakan yaitu:
Yang perlu diperhatikan dimana saja kapan saja bila terjadi kecelakaan adalah ABC-nya yaitu: A: airway (jalan napas), B: breathing (pernapasan), dan C: circulation (sirkulasi).
Yang dimaksud jalan napas disini adalah apakah jalan nafas tersumbat atau bebas, sedangkan pernapasan adalah apakah pernapasan ada atau tidak dan sirkulasi adalah melihat apakah sirkulasi darah stabil atau tidak hal ini dapat dinilai dengan memegaang denyut nadi dileher, apakah masih ada atau tidak .
Tindakan yang harus dilakukan sesuai juga dengan urutan di atas, yaitu ABC. Tindakan ini dinamakan juga resusitasi, sebelum melakukan resusitasi ada tiga langkah tindakan yaitu:
http://kharisma.de/images/resusitasi.gif
1. Penentuan kesadaran: penderita dipanggil. Jika tidak ada jawaban, diketok atau dicubit.
2. Usahakan ambulans, polisi dan pertolongan lain.
3. Terlentangkan penderita agar siap diresusitasi. Perhatikan tulang belakang dan leher. Posisi penyelamat di sisi kanan penderita.Lihat gambar disamping.
I. Tindakan Resusitasi
A (Airway) Membebaskan jalan napas
Bila penderita tidak bernafas bebaskan jalan nafas. Ada tidaknya nafas terbukti dengan tidak adanya hembusan nafas dari hidung dan mulut.
http://kharisma.de/images/resusitasi2.gifA. Jalan nafas tertutup oleh lidah dan mungkin oleh pangkal tenggorokan karena lidah jatuh ke belakang.
B. Extensi (dongakan) kepala ke arah belakang sehingga lidah terdorong ke depan. Hindari posisi leher penderita yang tertekuk. Dengan menghindari posisi leher yang tertekuk biasanya napas bisa kembali normal.
Letak rahang (posisi kepala) dipertahankan selama penderita belum sadar.
Perhatikan: bila dicurgai kemungkinan cedera tulang jangan lakukan (hiper)extensi kepala.
B (Breathing) Ventilasi Paru (napas buatan)
Setelah melakukan tindakan A, lakukan kembali penilaian pernafasan. Seperti pada A penilaian pernafasan dilakukan dengan meraba keluarnya udara dari mulut dan atau hidung, dan dengan memperhatikan gerakan pernafasan dada atau perut yang teratur. Jika tidak ada pernafasan setelah jalan nafas bebas (A) tindakan B segera dimulai. Dengan posisi penderita yang sama seperti A lakukan nafas buatan.
http://kharisma.de/images/resusitasi3.gifSambil menutup hidung (tangan kiri) dan menahan rahang bawah di depan, hembuskan udara dengan cukup kuat ke dalam jalan napas penderita.
Perhatikan bahwa dada harus mengembang naik dan dada turun sebagai tanda ekspirasi (keluarnya udara) pasif.
Napas buatan gagal bila tidak terdapat tanda ekspirasi pasif. Bila terlihat benda asing di tenggorokkan, maka tindakan berikutnya adalah membersihkan dan membebaskan jalan napas dari benda asing, karena salah satu tanda adanya benda asing adalah gagalnya ekspirasi pasif. Cara mengeluarkan benda asing lihat tulisan âœBila benda asing masuk ke dalam tubuhâ pada bagian âœKritis benda asing masuk ke dalam saluran pernafasan. Setelah mengeluarkan benda asing lakukan tindakan berikutnya.
C: Circulation : Peredaran darah
Setelah dilakukan tindakan A dan B atau mengeluarkan benda asing yang masuk kembali periksa pernapasan penderita atau menetukan terhentinya jantung atau tidak.
http://kharisma.de/images/resusitasi4.gifPenentuan henti jantung dilihat dari tanda-tanda: penderita tidak sadar, tidak ada pernapasan dan tidak ada denyut nadi di leher. Jika diagnosis henti jantung ditegakkan, masase jantung melalui kempaan dada harus segera dimulai (Tindakan C). Tindakan ini jika dilakukan dengan cara yang salah akan menimbulkan penylit-penyulit sebagai berikut : Patah tulang iga, patah tulang dada, hubungan tulang dada dan tulang iga terlepas, pendarahan rongga dada cedera paru dan cedera hati . Sehingga untuk melakukan tindakan resusitasi ini sebaiknya dengan mengikuti kursus resusitasi.
Cara melakukan resusitasi:
http://kharisma.de/images/resusitasi5.gifLetak dan sikap kedua tangan: di tulang dada bagian sepertiga bawah dengan jari mengarah ke kiri.
Jari tidak boleh menekan dada
http://kharisma.de/images/resusitasi6.gifTempat dan sikap penolong: Lengan tegak lurus dengan sendi siku tetap dalam ekstensi (kepala terdongak).
Perlu diperhatikan kempaan dada tidak mungkin, jika alas baring tidak keras.
Bila penderita tetap tidak bernafas dan tidak ada denyut nadi di leher, lakukan gabungan B dan C.
Gabungan B dan C :
http://kharisma.de/images/resusitasi7.gifGabungan antara B dan C dinamakan juga resusitasi jantung paru.
Jika ada dua penyelamat buka jalan napas. Napas buatan dilakukan oleh penyelamat pertama, sedangkan masase jantung dilakukan oleh orang kedua. Berturut-turut lakukan lima kempaan dada dan satu napas buatan dengan irama kempaan 60-807/ menit.
Jika hanya ada satu penyelamat, lakukan berturut-turut 10 kempaan dan dua napas buatan. Irama kempaan 60-80/menit dan napas buatan dalam waktu 3 detik.
II. Posisi Sisi Mantap
Setelah penderita kembali siuman, letakkan penderita dalam posisi sisi mantap seperti dalam gambar berikut ini:
http://kharisma.de/images/posisi_mantap.gif1. Tekuk siku ke arah dalam
2. Balikan tubuh penderita ke samping, tekuk lengan penderita sebelah luar supaya posisinya tetap stabil
3. Angkat kepala penderita ke arah belakang dengan cara memegang kening dan dagunya.
4. Letakkan tangan penderita di bawah pipi untuk menjaga posisi ini. Usahakan posisi mulut tetap terbuka.
Kemudian segera kontak Notarzt (dokter darurat) . Untuk di Jerman pilih Nomor 112 .
Bila Benda Asing Masuk ke Dalam Tubuh
Submitted by KHARISMA on Sun, 2006-01-01 00:00. Berita
Anak kecil atau balita sangat suka memasukkan benda asing terutama melalui mulut. Bila benda asing masuk melalui mulut, kemudian ke tenggorokan dan yang lebih berbahaya bila masuk ke saluran pernapasan, anak berada dalam bahaya. Oleh karena itu jauhkan benda-benda kecil dari jangkauan anak usia merangkak sampai usia 3 tahun. Namun benda asing tidak hanya dapat masuk melalui mulut tapi juga masuk melalui hidung telinga atau mulut.
1. Kritis : benda asing masuk ke dalam saluran pernafasan
2. Benda asing dalam hidung atau telinga
3. Mengambil benda asing kecil dalam mata
1. Kritis: benda asing masuk ke dalam saluran pernafasan
Tubuh kita memiliki mekanisme alami bila benda asing masuk ke dalam saluran pernapasan. Dengan batuk yang kuat, benda asing akan keluar denagn sendirinya. Bila tidak juga bisa keluar penderita akan tersedak dan tidak bisa bernafas. Hal ini akan sangat berbahaya sekali. Pertolongan pertama pada kecelakaan semacam ini sangat diperlukan. Sebagai penolong usahakan diri Anda setenang mungkin dan lakukan pertolongan tanpa ragu-ragu:
1. Sedapat mungkin benda asing dikeluarkan dengan jari
2. Pukulan di punggung belakang.
3. Tindakan Perasat heimlich.
Tindakan Perasat Heimlich
Gbr. A.
Penderita dipegang dari belakang di setinggi ulu hati dengan kedua tangan.
Tangan yang satu memegang tangan yang lain
Tekan dengan kuat, sehingga otot ronggga dada (diafragma) naik dan terjadi tekanan tinggi di rongga dada. Tindakan ini dapat mengeluarkan benda asing.
Gbr. B.
Perasat Heimlich dapat dilakukan pada penderita yang duduk di atas kursi.
Penolong berdiri di belakang kursi sambil menyandarkan lutut pada punggung kursi.
Gbr. C.
Perasat Heimlich pada penderita yang berbaring pingsan
2. Benda asing dalam hidung atau telinga
Benda asing yang masuk ke dalam hidung anak kecil atau bayi biasanya tidak selalu dapat segera diketahui. Mengapa? karena dengan sebelah lubang hidung anak masih dapat bernapas.
Hidung yang berdarah, mengeluarkan lendir berbau busuk (bukan karena pilek) dapat dijadikan indikasi masuknya suatu benda asing ke dalam hidung.
Bila anak sudah dapat ,nyingsring` hal ini tidak akan menjadi masalah, karena benda asing dapat keluar dengan sendirinya. Sumbat dengan jari Anda lubang hidung yang sehat (tidak termasuki benda asing). Suruhlah si anak menyingsring.
Bila anak belum dapat melakukannya jangan mencoba mengorek-ngorek hidung dengan harapan benda asing akan keluar. Sebaliknya, dengan melakukan hal ini benda asing akan semakin terdorong ke arah dalam. Dalam kondisi begini segerelah bawa anak ke dokter.
Bila benda asing masuk ke dalam telinga, Anda tidak boleh mengorek-ngorek telinga, hal ini dapat menyebabkan rusaknya genderang telinga.
3. Mengambil benda asing kecil dalam mata
Urut ke arah hidung.
Dengan demikian benda asing akan lebih mudah diambil.
Mata melihat ke atas.
Tarik kulit ke arah bawah
Keluarkan benda Asing dengan ujung tissue yang bersih
Tindakan Pertama pada Kecelakaan saat Berolahraga
Submitted by KHARISMA on Sun, 2006-01-01 00:00. Education
Kecelakaan saat berolahraga membutuhkan penanganan dokter sesegera mungkin. Rasa sakit setelah kecelakaan bukanlah patokan perlu tidaknya penanganan dokter. Hanyalah dokter yang dapat mendiagnosa secara tepat apa yang terjadi sebenarnya. Diagnosa dokter yang tepat sangat diperlukan, terlebih lagi pada luka / kecelakaan di sekitar pundak. Penanganan dini dokter akan mempercepat penyembuhan. Janganlah Anda menunggu berhari-hari. Penyembuhan yang mungkin seharusnya hanya beberapa hari bisa menjadi lebih lama, bahkan berminggu-minggu.
Walaupun penanganan dini dokter menentukan, bukan berarti kita mengabaikan pertolongan pertama pada kecelakaan saat berolahraga. Barangsiapa yang tertangani lebih awal, akan lebih cepat pula fit kembali. Misalnya saja, bila memang dibutuhkan penanganan operasi, maka dokter bisa langsung mengoperasi tanpa harus menunggu sampai pembengkakan mereda. Pembengkakan bisa dihindari bila telah dilakukan tindakan pertolongan pertama. Kecelakaan yang terjadi saat berolahrga adalah terkilir dan kejang otot .
A. Terkilir
1. Istirahat
Sendi anggota tubuh yang terkilir bila tidak diistirahatkan akan menjadi lebih parah lagi. Ligament antara sendi tubuh bila terkilir mengalami penegangan. Sehingga bila tidak diistirahatkan dapat putus, disebut torn ligament (Bänderriss)
2. Kompres dingin
Kompres dingin dapat mengurangi pembengkakan, radang dan rasa sakit.
3. Bebat
Bebat atau penekaan pada tempat yang sakit bila dikombinasikan dengan kompres dingin dapat membantu menghindari pembengkakan. Lebih mudah lagi bila terapi ini Anda lakukan dengan menggunakan kompres pendingin yang siap pakai dari Apothek (K�hlkompress).
(Kompress dingin)
Kompres pendingin terdiri dari garam pendingin dan kantong air. Sebaiknya Anda selalu sedia kompress pendingin ini di kulkas.
Penting Anda perhatikan: jangan letakan kompres pendingin langsung pada permukaan kulit. Karena dapat menyebabkan pembekuan (radang karena dingin).Untuk menghindari radang, bungkus kompress dengan kain. Biasanya dijual juga kantong kain untuk kompress. Bila mengkompress kaki yang mengalami patah tulang, jangan lepas kaus kaki.
4. Naikkan bagian tubuh yang terkilir
Setelah dikompres, bagian tubuh yang keseleo sebisa mungkin dinaikkan setinggi posisi jantung. Segera panggil dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Pertolongan dengan obat-obatan
Bila dokter mendiagnosa terkilir pada persendian, terapi yang paling tepat adalah bebat yang dikombinasikan dengan kompres dingin. Sebagai tambahan bisa gunakan obat-obatan dengan kandungan Ibuprofen atau âšAsam Acetylsalicyl. Zat ini dapat menyembuhkan pembengakakan. Untuk pengobatan luar bisa digunakan salep atau krem yang mengandung Ibuprofen, Felbinac, Piroxicam atau Asam Flufenamin yang dapat dibeli di Apothek. Tetapi perlu diperhatikan penggunaan obat-obatan ini bisa mengakibatkan sakit maag, karena efek asamnya yang kuat terhadap lambung.
Dari jenis tumbuhan-tumbuhan Arnika Beinwell atau Acmella ciliata juga membantu penyembuhan.
B. Kejang otot betis
Kejang otot betis dapat diatasi dengan dua cara :
1. Posisi tidur
Rentangkan kaki dan pegang jari-jari kaki. Tarik ke arah Anda. Bisa juga Anda tekan telapak kaki Anda pada permukaan yang datar dan keras misalnya pada tembok.
2. Posisi berdiri
Alihkan berat tubuh Anda pada kaki yang terkena kejang. Tekuk sedikit lutut secara perlahan-lahan. Anda dapat pula menekankan telapak kaki Anda pada permukaan yang datar dan kuat misalnya tembok.
Anda dapat melakukan terapi kompress dingin pada bagian otot kejang. Setelah itu barulah Anda dapat lakukan terapi hangat (misalnya dengan balsam) untuk membantu memperlancar aliran darah. Bila aliran darah lancar kejang otot berkurang.
Kejang betis sangat tidak mengenakkan tapi tidak menyebabkan resiko kesehatan lebih lanjut. Biasanya kejang otot terjadi bila si penderita kurang melakukan pemanasan sebelum berolahraga atau kurang terlatih melakukan olahraga yang lebih lama atau berat. Untuk itu lakukanlah pemanasan dengan benar sebelum anda berolahraga dan lakukan sesuai kesanggupan.
Sekilas tentang kejang otot
Kejang otot terjadi karena otot-otot tidak cukup dialiri darah, sehingga pertukaran zat-zat mineral dalam tubuh tidak dapat berlangsung dengan cepat. Penyebab lain adalah kekurangan mineral. Saat bekerja, otot memerlukan zat-zat mineral seperti natrium, kalsium magnesium atau kalium. Ketika tubuh berkeringat zat-zat mineral ini, terutama natrium, ikut larut dengan keluarnya keringat. Zat-zat mineral tidak hanya keluar melalui keringat tapi juga melalui pembuangan urin. Oleh sebab itu obat cuci perut atau sejenisnya dapat menaikkan resiko kejang otot.
Bukan hanya olahragawan yang sering terkena kejang otot tapi juga kelompok usia tua dan ibu-ibu hamil. Hal ini disebabkan kekurangan magnesium. Untuk menghilangkannya dokter memberikan terapi magenesium. Sebelum anda melakukan terapi magnesium sebaiknya tanyakan dulu ke dokter, apakah terapi ini dapat menimbulkan efek samping. Terlebih lagi bila Anda mengidap sakit ginjal, menjalani terapi penyembuhan jantung maupun darah tinggi. Bila memang ternyata Anda tidak kekurangan magnesium, penggunaan suplemen magnesium yang berlebihan justru berdampak negatif.
indakan Tepat Pada Saat Yang Tepat
Submitted by KHARISMA on Sun, 2006-01-01 00:00. Education
Secara umum tindakan ABC seperti pada tulisan bagian pertama dapat dilakukan pada jenis kecelakaan apa saja bila memang diperlukan. Tindakan-tindakan khusus menurut jenis kecelakaan dapat Anda ikuti dalam tulisan berikut. Usahakanlah tindakan-tindakan dilakukan secara tenang dengan pikiran tenang tindakan dapat dilakukan secara benar.
Kasus apa saja yang dibahas disini?
* Perdarahan
* Luka bakar/melepuh
* Tersetrum
* Tenggelam
* Patah tulang
A. Perdarahan
Bila terjadi perdarahan di hidung atau mimisan.
* Dudukkan penderita. Bisa juga dalam posisi berdiri (jangan dibaringkan).
* Tundukkan kepala penderita sedikit ke depan taruh kompres dingin di leher bagian belakang.
* Usahakan untuk sering mengganti kompres sehingga bagian belakang leher tetap dingin.
* Kompres panas justru akan memperbanyak perdarahan.
* Biasanya perdarahan akan berhenti setelah 4-5 menit.
Bila perdarahan terjadi pada jari /tangan angkat jari/tangan tinggi-tinggi.
Bila terjadi perdarahan banyak.
* Yang pertama harus anda lakukan adalah menenangkan penderita agar tidak terlalu banyak bergerak.
* Jangan buang waktu dengan mencari-cari tissue atau kain pembalut.
* Setelah penderita tenang barulah Anda lakukan sbb.:
1. Baringkan penderita.
Usahakan bagian tubuh yang terluka dalam posisi yang lebih tinggi dari tubuhnya. Dengan demikian aliran darah ke tubuh yang terluka akan mengalir lebih lambat.
2. Bila pada luka terdapat potongan kaca atau benda lain.
o Tekan bagian bawah dan atas luka.
o Jangan tekan langsung pada lukanya.
3. Bila perdarahan berhenti jangan bersihkan darah-darah yang mengering pada permukaan luka. Darah yang mengering merupakan reaksi alami tubuh untuk mencegah perdarahan lebih lanjut.
4. Bebat luka/Tekan luka dengan sepotong kain bersih. Setelah itu segera panggil dokter atau bawa ke rumah sakit.
Contoh tindakan pada perdarahan:
1. Perdarahan.
2. Tinggikan anggota yang bersangkutan dan lakukan penekanan setempat (1). Bila perlu berikan tekanan pada arteri (2)
3. Letakan gulungan pembalut di bawah balut tekan untuk memberikan tekanan setempat
B. Luka bakar/melepuh
Melepuh terjadi bila sebagian kecil kulit terkena air mendidih atau sesuatu yang panas. Untuk hal ini biasanya pertolongan pertama sudah mencukupi. Pertolongan pertama pada luka bakar yang ringan atau melepuh adalah sbb.:
1. Dinginkan luka dengan air mengalir selama kurang lebih 20 menit.
Pendinginan yang konstan dapat menghindari penyebaran panas pada permukaan kulit.
2. Bila cara di atas tidak memungkinkan, misal Anda dalam perjalanan Anda dapat menggunakan Brandwundenspray yaitu spray untuk luka bakar yang tersedia di apotik.
3. Jangan olesi sembarangan pada luka
Jangan oleskan krem, minyak atau sembarang salep dan jangan pergunakan kapas pada permukaan luka karena dapat menempel
4. Hindari infeksi
Untuk menghindari infeksi pada luka bakar Anda dapat mengoleskan salep atau krem khusus: desinfizierende Wundgele salep desinfektan khusus luka bakar. Tersedia di apotik
5. Biarkan luka terbuka
Bila luka bakar atau kulit yang melepuh kecil usahakan luka tetap terbuka agar mudah kering. Namun hal dilakukan bila memang infeksi relatif kecil terjadi. Bila luka bakar atau melepuh seluas atau lebih luas dari dua kali telapak tangan Anda perlu segera penanganan dokter. Dalam hal ini pertolongan pertama saja tidaklah mencukupi.
C. Tersetrum
Tersetrum terjadi bila seseorang memegang alat elektronik atau kabel listrik yang rusak, bila sudah terjadi begitu otot-otot tangan tidak bisa lagi melepas benda yang menyebabkan penderita tersetrum. Bila Anda memegang penderita tanpa sebelumnya mematikan aliran listrik maka Anda akan terkena strum. Tindakan apa yang dapat Anda lakukan?
1. Segera matikan aliran listrik. Cabut steker. Atau matikan sikring pusat.
2. Jauhkan penderita dari sumber listrik. Untuk dapat memegang penderita tanpa kesetrum anda memerlukan benda yang tidak bisa mengantarkan listrik. Gunakan misalnya, sarung tangan karet yang kering (air juga dapat mengantarkan listrik !!), atau tongkat sapu. (lihat gbr disamping).
3. Periksa apakah penderita masih bernapas dengan normal. Bila tidak lakukan pernapasan mulut.
4. Bila penderita masih bernapas dengan normal baringkan dengan posisi sisi mantap . Yaitu miringkan penderita ke sisi kanan, tangan kiri penderita letakkan di pipi kanan.Hal ini dilakukan supaya penderita bisa bernapas spontan (tidak tertutup oleh lidah ).
5. Hubungi segera dokter atau ambulans
6. Letakkan kain atau pakaian yang kering dan tidak berbulu pada permukaan luka.
D. Tenggelam
Bagi anak kecil atau bayi sudah dapat dikatakan tenggelam bila seluruh mukanya tenggelam dalam genangan air yang tidak terlalu dalam, misalnya kolam di kebun. Bila air dalam jumlah banyak tertelan penderita terancam bahaya, Anda dapat melakukan pertolongan pertama sbb.:
1. Angkat kepala atau tubuh penderita dari air, sehingga air dapat keluar dari saluran pernafasan.
2. Bila diperlukan lakukan pernapasn mulut. Walaupun penderita sudah tidak bernapas dalam waktu yang agak lama pernapasan mulut dapat kembali menormalkan pernapasan.
3. Bila pernapasan sudah kembali normal dudukkan penderita
4. Hubungi segera dokter atau ambulans.
E. Patah tulang
Patah tulang terdiri dari dua jenis, yaitu patah tulang terbuka dan petah tulang tertutup. Yang dimaksud patah tulang terbuka ialah patah tulang disertai luka pada permukaan kulit. Sedangkan yang dimaksud patah tulang tertutup adalah patah tulang tanpa disertai luka.
Jatuh dari pohon atau tempat tinggi (misal sehabis meloncat) biasanya hanya menyebabkan patah tulang tertutup.
Anda dapat membedakan antara patah tulang dan keseleo biasa antara lain dengan tanda-tanda sbb:
Biasanya pada patah tulang terdapat:
- Rasa sakit yang amat sangat
- Bagian tubuh yang bersangkutan tidak bisa digerakkan
Untuk penanganan lebih lanjut segera panggil dokter atau ambulans, usahakan penderita jangan bergerak sedikitpun. Jangan beri minum atau makan bagi penderita, siapa tahu diperlukan penangan operasi yang membutuhkan bius total.
Penanganan medis terlebih lagi sangat urgen bila saat jatuh diawali dengan posisi kepala dibawah.
Walaupun penderita tidak merasa sakit perhatikan gejala-gejala yang terjadi setelah jatuh. Misalnya muntah, sakit kepala, keluar darah atau cairan dari hidung atau telinga, sesak napas dan tanda-tanda terhambatnya gerakan tubuh. Bila anda menemukan salah satu diantara gejala diatas segera hubungi dokter atau ambulans.
Pertolongan Pertama I
Jumat, 28 Oktober 2005
Salah satu hal penting dalam pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah memeriksa Bahaya, Respon, Saluran Udara, Pernafasan, dan Sirkulasi, atau dalam bahasa Inggrisnya disingkat DRABC (Danger, Response, Airway, Breathing and Circulation).
Bahaya
Untuk diri sendiri : jangan membahayakan diri sendiri dalam memberikan pertolongan pertama (misal : P3K untuk korban sengatan listrik, kecelakaan lalu lintas, terbakar dll)
Untuk orang lain : jangan biarkan orang lain terancam bahaya
Untuk korban : jauhkan korban dari bahaya (misal : sumber listrik, jalan raya, sumber api dll)
Respon
Periksa apakah korban dapat merespon kita dengan menggoyang dan berteriak
Apakah korban sadar ?
Apakah korban setengah sadar atau bingung ?
Apakah korban tidak sadar tapi memberikan reaksi pada kita ? Apakah korban tidak sadar dan tidak bereaksi ?
Saluran udara
Apakah saluran udara terbuka ?
Apakah korban bernafas ?
Apakah ada benda yang dapat menyumbat saluran udara, seperti darah / muntah ?
Pernafasan :
Periksa apakah korban bernafas dengan :
-Lihat naik turunnya dada korban
-Dengarkan bunyi nafas korban
-Rasakan pernafasan dengan meletakkan tangan pada dada
Sirkulasi :
-Adakah denyut nadi leher ?
-Apakah denyut nadi leher kuat dan beraturan ?
-Apakah korban kehilangan darah yang banyak ?
Apabila korban sadar, beri pertolongan sesuai dengan gejala.
Apabila korban tidak sadar dan bernafas, letakkan pada posisi stabil dan beri pertolongan pada luka (bila ada).
Apabila korban tidak sadar, tidak bernafas, dan denyut nadi ada, beri pernafasan buatan.
Apabila korban tidak sadar, tidak bernafas, dan tidak ada denyut nadi, berikan CPR (resusitasi jantung paru).
Posisi Stabil (Korban Tidak Sadar)
Saluran udara pada korban yang tidak sadar dapat tersumbat muntah atau tersumbat lidah. Untuk menghindari hal tersebut, letakkan korban pada posisi yang memastikan terbukanya saluran udara, yaitu posisi stabil.
Posisi stabil adalah posisi korban berbaring pada sisi tubuh, dengan kepala korban sejajar dengan badan (tidak bersandar bantal atau benda lain) dan dagu agak dinaikkan. Posisi ini memastikan tidak tertelannya muntah bila korban muntah, dan menjauhkan lidah dari pintu saluran udara.
Cara meletakkan korban pada posisi stabil:
* Siapkan korban dengan memeriksa pernafasannya, mengeluarkan benda yang memenuhi kantong, melepaskan kalung dan kacamata
* Berlutut di samping korban, dan telentangkan satu tangan korban yang dekat dengan kita
* Tekukkan satu kaki korban (yang jauh dari kita) pada lututnya
* Dorong kaki korban yang tertekuk dan bahu korban ke arah kita sehingga korban sekarang berbaring pada sisi tubuhnya menghadap kita
* Letakkan kepala korban pada permukaan, tengadahkan dagunya sedikit
Pertolongan Pertama II
Jumat, 28 Oktober 2005
Seorang pemberi pertolongan pertama bertugas:
* Memeriksa keadaan tanpa membahayakan diri sendiri, misalnya memeriksa apakah masih ada kabel listrik tegangan tinggi di sekitar korban, atau ada ceceran bahan kimia berbahaya dll.
* Menenangkan korban dan melindunginya dari bahaya yang mungkin timbul.
* Jika perlu membawa korban kembali ke tempat tinggalnya atau ke tempat sarana medis terdekat.
Sikap tenang dan percaya diri selama menilai situasi dan melakukan perawatan medis yang diperlukan, akan menentramkan semua orang terutama korban dan membuat mereka yakin ia akan mampu mengatasi situasi.
Seorang pemberi P3K yang bijaksana tidak hanya tergantung dari barang-barang yang ada dalam perlengkapan P3Knya, tetapi ia akan berusaha untuk menggunakan barang apa saja yang ada di sekitarnya, dan apabila perlu ia akan membuatnya sendiri, misalnya tandu darurat, penyangga darurat dan lain-lain.
Hal-Hal Yang Perlu Dicermati:
* Urutan Kejadian; Bagaimana Kecelakaan Terjadi?, Tanyakan pada korban dan saksi mata.
* Gejala; Dengar baik-baik segala ucapan korban, apakah ia merasa sakit? Lihat secara jelas, bagian tubuh mana yang mengalami pendarahan?Dapatkah digerakkan?
* Tanda-Tanda; Periksa korban dari ujung kepala hingga kaki dengan cermat, bandingkan ke dua sisi badan korban. Adakah kejanggalan yang terlihat atau teraba? Apakah korban mengenakan tanda-tanda medis seperti gelang medis
* Perkecil Resiko terjadinya kecelakaan susulan; misalnya terjadi kecelakaan lalu lintas, perkecil resiko terjadinya kebakaran dengan mematikan stater / kunci kontak, segera siagakan alat pemadam kebakaran. Peringatkan Kendaraan lain yang melewati tempat kejadian, seperti dengan memasang segitiga pengaman atau tunjuk beberapa orang untuk mengatur lalu lintas
* Saksi Mata
Bila korban mendapat kecelakaan karena:
• Berhubungan dengan Listrik
Bila korban terkena sengatan listrik tegangan rendah, misalnya di ruang tamu, hentikan aliran listrik dengan mematikan sekering atau mencabut stop kontak. Bila hal ini sulit untuk dilakukan, berdirilah pada permukaan yang kering, misalnya gulungan kertas, keset karet dll, dan sentakkan anggota tubuh korban yang terkena aliran listrik tersebut dengan benda yang bukan menghantarkan arus listrik, misalnya tangkai sapu. Kemudian baru lakukan pertolongan pertama seperlunya. DILARANG MENYENTUHKAN KORBAN DENGAN BENDA BASAH, karena air merupakan penghantar listrik yang baik.
• Berhubungan dengan Kendaraan Pengangkut Bahan Kimia
Biasanya kendaraan pengangkut bahan kimia selalu memberikan tanda-tanda peringatan, misalnya apakah cairan yang dimuat mengandung zat beracun, zat mudah terbakar, zat korosif dll. untuk itu kita harus berhati-hati dalam menanganinya. Misalnya kita ragu-ragu untuk menolongnya, usaha paling bagus adalah dengan segera melaporkan kecelakaan tersebut dengan data-data yang ada.
• Berhubungan dengan Binatang Buas atau Berbisa
Sebelum kita melakukan pertolongan pertama, alangkah bijaksananya bila kita terlebih dahulu mengecek apakah binatang tersebut masih ada di tempat kejadian atau sudah pergi.
Pemberian Nafas Buatan
Jumat, 28 Oktober 2005
Pemberian nafas buatan pada korban yang tidak bernafas sangat penting sebab otak mengalami kerusakan bila tidak mendapatkan oksigen lebih dari 3 menit.
Ada beberapa cara pemberian nafas buatan :
* Mulut ke mulut : pemberian nafas buatan dilakukan dari mulut penolong ke mulut korban (mulut korban tertutup mulut penolong)
* Mulut ke hidung : dilakukan bila mulut korban mengalami luka, pemberian nafas buatan dilakukan dari mulut penolong ke hidung korban, mulut korban ditutup pada saat udara dihembuskan dan dibuka penghembusan udara keluar
* Mulut ke hidung dan mulut : dilakukan pada korban anak
Gejala nafas terhenti :
* Pingsan
* Nafas terhenti atau bernafas kurang dari 4 ? 5 kali per menit
Prosedur pemberian nafas buatan :
1. Periksa bahaya sekitar
2. Gulingkan korban ke arah berlawanan dengan kita, periksa saluran udara
3. Terlentangkan korban, buka saluran udara
4. Lihat, dengar dan rasakan apakah korban bernafas (bila bernafas, letakkan pada posisi stabil)
5. Berikan 5 nafas buatan, periksa naik turunnya dada
6. Periksa denyut nadi ? Denyut nadi ada
7. Berikan satu nafas buatan setiap 4 detik (15 nafas per menit)
8. Untuk anak dan bayi, berikan satu nafas buatan setiap 3 detik (20 nafas per menit)
9. Periksa denyut nadi setelah 1 menit, kemudian setiap 2 menit
10. Periksa saluran udara, waspada terhadap muntah
Nafas buatan yang diberikan secara penuh (menghembus dengan penuh) kepada korban dewasa, untuk anak dan bayi, kurangi hembusan karena terlalu banyak udara yang dihembuskan kepada anak dan bayi dapat terarah ke keronkongan dan perut dan menyebabkan muntah. Pemberian nafas buatan kepada anak dan bayi biasa dilakukan dengan memenuhi rongga mulut penolong dengan udara dan mengeluarkannya sedikit demi sedikit ke rongga mulut anak/bayi.
Pemberian nafas buatan dilakukan sampai korban bernafas sendiri, atau sampai bantuan medis datang, atau bila korban mengalami ?cardiac arrest? (jantung berhenti ? ditandai dengan tidak berdenyutnya nadi) maka resusitasi jantung paru (CPR) harus dilakukan.
Cara Melakukan P3K yang Terbaik
Jumat, 28 Oktober 2005
Sampai sekarang ini, banyak mitos seputar pertolongan pertama pada kecelakaan, yang diterapkan oleh orangtua. Anjuran atau saran dari mulut ke mulut ini sebenarnya banyak yang keliru, Namun, terlanjur sudah di anggap benar sehingga terus di terapkan. Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K ) yang harus dihindari.
Membersihkan Luka Teriris Dengan Peroxide atau Alkohol
Salah : Sebab, saat dioleskan keluka yang terbuka, akan menimbulkan rasa yang sangat perih.
Penanganan yang Terbaik : Bersihkan luka dengan air. Lalu oleskan salep antibiotik, dan tempelkan bandage.
Mengoleskan Mentega Pada Luka Bakar
Salah : Sebab, mentega berperan sebagai pengunci pada kulit, dapat menyebabkan panas terus bertahan dan memperburuk luka bakar. Selain itu, juga meningkatkan risiko infeksi.
Penanganan yang Terbaik : Siram atau letakkan bagian yang terkena panas dibawah air yang mengalir, misalnya kran air sekitar 1 menit lamanya. Atau kompres bagian yang terkena dengan lap basah. Sesudah itu, oleskan lotion antibakteri untuk mencegah infeksi. Tutuplah daerah yang terkena dengan bandage steril dan kering. Lalu hubungi dokter.
Memindahkan Anak yang Jatuh Dengan Cedera Kepala, atau Punggung, Ketempat yang Lebih Tinggi dari Tinggi Badannya
Salah : Sebab, jika tulang punggungnya cedera, bisa menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
Penanganan yang Terbaik : Bila anak Anda kesakitan atau tidak sadar, segera panggil ambulance atau bawa ke rumah sakit. Usahakan untuk membuat anak Anda tetap diam. Kendatipun dia masih dapat berdiri dan berjalan seperti biasa, tetap bawa ke dokter. Anak dengan cedera parah, seperti tulang selangka patah, kadang masih bisa berjalan selama beberapa hari tanpa merasakan adanya masalah.
Mengeluarkan Kotoran Seperti Debu, Tanah atau Pasir dari Mata Anak
Salah : Sebab, Anda bisa menggores mata anak Anda dan menggurat kornea mata anak Anda.
Penanganan yang Terbaik : Bersihkan mata dengan air dindin, pastikan kepala anak Anda dimiringkan sehingga mata yang terkena berada pada posisi yang rendah dan kotoran tidak terbawa ke dalam mata. Jika kotoran tetap tinggal di dalam, atau anak Anda merasa sakit, mata merah, bengkak atau mengeluarkan sesuatu dari dalam mata, segera bawa anak Anda ke dokter spesialis anak.
Meletakkan Es Langsung Pada Daerah Cereda
Salah : Sebab, memberikan suhu dingin secara cepat pada otot yang cedera atau disengat serangga dapat menjaga bengkak dan rasa sakit pada tingkat minimum. Tetapi, jangan letakkan es lengsung pada kulit. Cara ini bisa menimbulkan rasa terbakar.
Penanganan yang Terbaik : Masukan segenggam es batu ke dalam kantong plastik. Lalu bungkus kantong dengan saputangan handuk atau lap basuh dari handuk. Kemudian kompreskan di atas luka sekitar 15 menit lamanya.
KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PENDAHULUAN
1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
a. Berhenti bernafas
b. Pendarahan parah
c. Shok
d. Patah tulang
3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.
MATERI POKOK
1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. P3K bagi korban Sengatan Listrik
1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
- 1 sendok teh garam dapur
- ½ sendok teh tepung soda kue
- 4-5 gelas air
- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
f) Cepat-cepat panggil dokter
e. P3K patah tulang
1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer
- jika diperlukan buatlah nafas buatan
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
Image• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
Image• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.
f. Pembalut dan Pembalutan
1) Pembalut
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
Image
e) Pembalutan spiral pada tangan
f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.
Yang dimaksud jalan napas disini adalah apakah jalan nafas tersumbat atau bebas, sedangkan pernapasan adalah apakah pernapasan ada atau tidak dan sirkulasi adalah melihat apakah sirkulasi darah stabil atau tidak hal ini dapat dinilai dengan memegaang denyut nadi dileher, apakah masih ada atau tidak .
Tindakan yang harus dilakukan sesuai juga dengan urutan di atas, yaitu ABC. Tindakan ini dinamakan juga resusitasi, sebelum melakukan resusitasi ada tiga langkah tindakan yaitu:
http://kharisma.de/images/resusitasi.gif
1. Penentuan kesadaran: penderita dipanggil. Jika tidak ada jawaban, diketok atau dicubit.
2. Usahakan ambulans, polisi dan pertolongan lain.
3. Terlentangkan penderita agar siap diresusitasi. Perhatikan tulang belakang dan leher. Posisi penyelamat di sisi kanan penderita.Lihat gambar disamping.
I. Tindakan Resusitasi
A (Airway) Membebaskan jalan napas
Bila penderita tidak bernafas bebaskan jalan nafas. Ada tidaknya nafas terbukti dengan tidak adanya hembusan nafas dari hidung dan mulut.
http://kharisma.de/images/resusitasi2.gifA. Jalan nafas tertutup oleh lidah dan mungkin oleh pangkal tenggorokan karena lidah jatuh ke belakang.
B. Extensi (dongakan) kepala ke arah belakang sehingga lidah terdorong ke depan. Hindari posisi leher penderita yang tertekuk. Dengan menghindari posisi leher yang tertekuk biasanya napas bisa kembali normal.
Letak rahang (posisi kepala) dipertahankan selama penderita belum sadar.
Perhatikan: bila dicurgai kemungkinan cedera tulang jangan lakukan (hiper)extensi kepala.
B (Breathing) Ventilasi Paru (napas buatan)
Setelah melakukan tindakan A, lakukan kembali penilaian pernafasan. Seperti pada A penilaian pernafasan dilakukan dengan meraba keluarnya udara dari mulut dan atau hidung, dan dengan memperhatikan gerakan pernafasan dada atau perut yang teratur. Jika tidak ada pernafasan setelah jalan nafas bebas (A) tindakan B segera dimulai. Dengan posisi penderita yang sama seperti A lakukan nafas buatan.
http://kharisma.de/images/resusitasi3.gifSambil menutup hidung (tangan kiri) dan menahan rahang bawah di depan, hembuskan udara dengan cukup kuat ke dalam jalan napas penderita.
Perhatikan bahwa dada harus mengembang naik dan dada turun sebagai tanda ekspirasi (keluarnya udara) pasif.
Napas buatan gagal bila tidak terdapat tanda ekspirasi pasif. Bila terlihat benda asing di tenggorokkan, maka tindakan berikutnya adalah membersihkan dan membebaskan jalan napas dari benda asing, karena salah satu tanda adanya benda asing adalah gagalnya ekspirasi pasif. Cara mengeluarkan benda asing lihat tulisan âœBila benda asing masuk ke dalam tubuhâ pada bagian âœKritis benda asing masuk ke dalam saluran pernafasan. Setelah mengeluarkan benda asing lakukan tindakan berikutnya.
C: Circulation : Peredaran darah
Setelah dilakukan tindakan A dan B atau mengeluarkan benda asing yang masuk kembali periksa pernapasan penderita atau menetukan terhentinya jantung atau tidak.
http://kharisma.de/images/resusitasi4.gifPenentuan henti jantung dilihat dari tanda-tanda: penderita tidak sadar, tidak ada pernapasan dan tidak ada denyut nadi di leher. Jika diagnosis henti jantung ditegakkan, masase jantung melalui kempaan dada harus segera dimulai (Tindakan C). Tindakan ini jika dilakukan dengan cara yang salah akan menimbulkan penylit-penyulit sebagai berikut : Patah tulang iga, patah tulang dada, hubungan tulang dada dan tulang iga terlepas, pendarahan rongga dada cedera paru dan cedera hati . Sehingga untuk melakukan tindakan resusitasi ini sebaiknya dengan mengikuti kursus resusitasi.
Cara melakukan resusitasi:
http://kharisma.de/images/resusitasi5.gifLetak dan sikap kedua tangan: di tulang dada bagian sepertiga bawah dengan jari mengarah ke kiri.
Jari tidak boleh menekan dada
http://kharisma.de/images/resusitasi6.gifTempat dan sikap penolong: Lengan tegak lurus dengan sendi siku tetap dalam ekstensi (kepala terdongak).
Perlu diperhatikan kempaan dada tidak mungkin, jika alas baring tidak keras.
Bila penderita tetap tidak bernafas dan tidak ada denyut nadi di leher, lakukan gabungan B dan C.
Gabungan B dan C :
http://kharisma.de/images/resusitasi7.gifGabungan antara B dan C dinamakan juga resusitasi jantung paru.
Jika ada dua penyelamat buka jalan napas. Napas buatan dilakukan oleh penyelamat pertama, sedangkan masase jantung dilakukan oleh orang kedua. Berturut-turut lakukan lima kempaan dada dan satu napas buatan dengan irama kempaan 60-807/ menit.
Jika hanya ada satu penyelamat, lakukan berturut-turut 10 kempaan dan dua napas buatan. Irama kempaan 60-80/menit dan napas buatan dalam waktu 3 detik.
II. Posisi Sisi Mantap
Setelah penderita kembali siuman, letakkan penderita dalam posisi sisi mantap seperti dalam gambar berikut ini:
http://kharisma.de/images/posisi_mantap.gif1. Tekuk siku ke arah dalam
2. Balikan tubuh penderita ke samping, tekuk lengan penderita sebelah luar supaya posisinya tetap stabil
3. Angkat kepala penderita ke arah belakang dengan cara memegang kening dan dagunya.
4. Letakkan tangan penderita di bawah pipi untuk menjaga posisi ini. Usahakan posisi mulut tetap terbuka.
Kemudian segera kontak Notarzt (dokter darurat) . Untuk di Jerman pilih Nomor 112 .
Bila Benda Asing Masuk ke Dalam Tubuh
Submitted by KHARISMA on Sun, 2006-01-01 00:00. Berita
Anak kecil atau balita sangat suka memasukkan benda asing terutama melalui mulut. Bila benda asing masuk melalui mulut, kemudian ke tenggorokan dan yang lebih berbahaya bila masuk ke saluran pernapasan, anak berada dalam bahaya. Oleh karena itu jauhkan benda-benda kecil dari jangkauan anak usia merangkak sampai usia 3 tahun. Namun benda asing tidak hanya dapat masuk melalui mulut tapi juga masuk melalui hidung telinga atau mulut.
1. Kritis : benda asing masuk ke dalam saluran pernafasan
2. Benda asing dalam hidung atau telinga
3. Mengambil benda asing kecil dalam mata
1. Kritis: benda asing masuk ke dalam saluran pernafasan
Tubuh kita memiliki mekanisme alami bila benda asing masuk ke dalam saluran pernapasan. Dengan batuk yang kuat, benda asing akan keluar denagn sendirinya. Bila tidak juga bisa keluar penderita akan tersedak dan tidak bisa bernafas. Hal ini akan sangat berbahaya sekali. Pertolongan pertama pada kecelakaan semacam ini sangat diperlukan. Sebagai penolong usahakan diri Anda setenang mungkin dan lakukan pertolongan tanpa ragu-ragu:
1. Sedapat mungkin benda asing dikeluarkan dengan jari
2. Pukulan di punggung belakang.
3. Tindakan Perasat heimlich.
Tindakan Perasat Heimlich
Gbr. A.
Penderita dipegang dari belakang di setinggi ulu hati dengan kedua tangan.
Tangan yang satu memegang tangan yang lain
Tekan dengan kuat, sehingga otot ronggga dada (diafragma) naik dan terjadi tekanan tinggi di rongga dada. Tindakan ini dapat mengeluarkan benda asing.
Gbr. B.
Perasat Heimlich dapat dilakukan pada penderita yang duduk di atas kursi.
Penolong berdiri di belakang kursi sambil menyandarkan lutut pada punggung kursi.
Gbr. C.
Perasat Heimlich pada penderita yang berbaring pingsan
2. Benda asing dalam hidung atau telinga
Benda asing yang masuk ke dalam hidung anak kecil atau bayi biasanya tidak selalu dapat segera diketahui. Mengapa? karena dengan sebelah lubang hidung anak masih dapat bernapas.
Hidung yang berdarah, mengeluarkan lendir berbau busuk (bukan karena pilek) dapat dijadikan indikasi masuknya suatu benda asing ke dalam hidung.
Bila anak sudah dapat ,nyingsring` hal ini tidak akan menjadi masalah, karena benda asing dapat keluar dengan sendirinya. Sumbat dengan jari Anda lubang hidung yang sehat (tidak termasuki benda asing). Suruhlah si anak menyingsring.
Bila anak belum dapat melakukannya jangan mencoba mengorek-ngorek hidung dengan harapan benda asing akan keluar. Sebaliknya, dengan melakukan hal ini benda asing akan semakin terdorong ke arah dalam. Dalam kondisi begini segerelah bawa anak ke dokter.
Bila benda asing masuk ke dalam telinga, Anda tidak boleh mengorek-ngorek telinga, hal ini dapat menyebabkan rusaknya genderang telinga.
3. Mengambil benda asing kecil dalam mata
Urut ke arah hidung.
Dengan demikian benda asing akan lebih mudah diambil.
Mata melihat ke atas.
Tarik kulit ke arah bawah
Keluarkan benda Asing dengan ujung tissue yang bersih
Tindakan Pertama pada Kecelakaan saat Berolahraga
Submitted by KHARISMA on Sun, 2006-01-01 00:00. Education
Kecelakaan saat berolahraga membutuhkan penanganan dokter sesegera mungkin. Rasa sakit setelah kecelakaan bukanlah patokan perlu tidaknya penanganan dokter. Hanyalah dokter yang dapat mendiagnosa secara tepat apa yang terjadi sebenarnya. Diagnosa dokter yang tepat sangat diperlukan, terlebih lagi pada luka / kecelakaan di sekitar pundak. Penanganan dini dokter akan mempercepat penyembuhan. Janganlah Anda menunggu berhari-hari. Penyembuhan yang mungkin seharusnya hanya beberapa hari bisa menjadi lebih lama, bahkan berminggu-minggu.
Walaupun penanganan dini dokter menentukan, bukan berarti kita mengabaikan pertolongan pertama pada kecelakaan saat berolahraga. Barangsiapa yang tertangani lebih awal, akan lebih cepat pula fit kembali. Misalnya saja, bila memang dibutuhkan penanganan operasi, maka dokter bisa langsung mengoperasi tanpa harus menunggu sampai pembengkakan mereda. Pembengkakan bisa dihindari bila telah dilakukan tindakan pertolongan pertama. Kecelakaan yang terjadi saat berolahrga adalah terkilir dan kejang otot .
A. Terkilir
1. Istirahat
Sendi anggota tubuh yang terkilir bila tidak diistirahatkan akan menjadi lebih parah lagi. Ligament antara sendi tubuh bila terkilir mengalami penegangan. Sehingga bila tidak diistirahatkan dapat putus, disebut torn ligament (Bänderriss)
2. Kompres dingin
Kompres dingin dapat mengurangi pembengkakan, radang dan rasa sakit.
3. Bebat
Bebat atau penekaan pada tempat yang sakit bila dikombinasikan dengan kompres dingin dapat membantu menghindari pembengkakan. Lebih mudah lagi bila terapi ini Anda lakukan dengan menggunakan kompres pendingin yang siap pakai dari Apothek (K�hlkompress).
(Kompress dingin)
Kompres pendingin terdiri dari garam pendingin dan kantong air. Sebaiknya Anda selalu sedia kompress pendingin ini di kulkas.
Penting Anda perhatikan: jangan letakan kompres pendingin langsung pada permukaan kulit. Karena dapat menyebabkan pembekuan (radang karena dingin).Untuk menghindari radang, bungkus kompress dengan kain. Biasanya dijual juga kantong kain untuk kompress. Bila mengkompress kaki yang mengalami patah tulang, jangan lepas kaus kaki.
4. Naikkan bagian tubuh yang terkilir
Setelah dikompres, bagian tubuh yang keseleo sebisa mungkin dinaikkan setinggi posisi jantung. Segera panggil dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Pertolongan dengan obat-obatan
Bila dokter mendiagnosa terkilir pada persendian, terapi yang paling tepat adalah bebat yang dikombinasikan dengan kompres dingin. Sebagai tambahan bisa gunakan obat-obatan dengan kandungan Ibuprofen atau âšAsam Acetylsalicyl. Zat ini dapat menyembuhkan pembengakakan. Untuk pengobatan luar bisa digunakan salep atau krem yang mengandung Ibuprofen, Felbinac, Piroxicam atau Asam Flufenamin yang dapat dibeli di Apothek. Tetapi perlu diperhatikan penggunaan obat-obatan ini bisa mengakibatkan sakit maag, karena efek asamnya yang kuat terhadap lambung.
Dari jenis tumbuhan-tumbuhan Arnika Beinwell atau Acmella ciliata juga membantu penyembuhan.
B. Kejang otot betis
Kejang otot betis dapat diatasi dengan dua cara :
1. Posisi tidur
Rentangkan kaki dan pegang jari-jari kaki. Tarik ke arah Anda. Bisa juga Anda tekan telapak kaki Anda pada permukaan yang datar dan keras misalnya pada tembok.
2. Posisi berdiri
Alihkan berat tubuh Anda pada kaki yang terkena kejang. Tekuk sedikit lutut secara perlahan-lahan. Anda dapat pula menekankan telapak kaki Anda pada permukaan yang datar dan kuat misalnya tembok.
Anda dapat melakukan terapi kompress dingin pada bagian otot kejang. Setelah itu barulah Anda dapat lakukan terapi hangat (misalnya dengan balsam) untuk membantu memperlancar aliran darah. Bila aliran darah lancar kejang otot berkurang.
Kejang betis sangat tidak mengenakkan tapi tidak menyebabkan resiko kesehatan lebih lanjut. Biasanya kejang otot terjadi bila si penderita kurang melakukan pemanasan sebelum berolahraga atau kurang terlatih melakukan olahraga yang lebih lama atau berat. Untuk itu lakukanlah pemanasan dengan benar sebelum anda berolahraga dan lakukan sesuai kesanggupan.
Sekilas tentang kejang otot
Kejang otot terjadi karena otot-otot tidak cukup dialiri darah, sehingga pertukaran zat-zat mineral dalam tubuh tidak dapat berlangsung dengan cepat. Penyebab lain adalah kekurangan mineral. Saat bekerja, otot memerlukan zat-zat mineral seperti natrium, kalsium magnesium atau kalium. Ketika tubuh berkeringat zat-zat mineral ini, terutama natrium, ikut larut dengan keluarnya keringat. Zat-zat mineral tidak hanya keluar melalui keringat tapi juga melalui pembuangan urin. Oleh sebab itu obat cuci perut atau sejenisnya dapat menaikkan resiko kejang otot.
Bukan hanya olahragawan yang sering terkena kejang otot tapi juga kelompok usia tua dan ibu-ibu hamil. Hal ini disebabkan kekurangan magnesium. Untuk menghilangkannya dokter memberikan terapi magenesium. Sebelum anda melakukan terapi magnesium sebaiknya tanyakan dulu ke dokter, apakah terapi ini dapat menimbulkan efek samping. Terlebih lagi bila Anda mengidap sakit ginjal, menjalani terapi penyembuhan jantung maupun darah tinggi. Bila memang ternyata Anda tidak kekurangan magnesium, penggunaan suplemen magnesium yang berlebihan justru berdampak negatif.
indakan Tepat Pada Saat Yang Tepat
Submitted by KHARISMA on Sun, 2006-01-01 00:00. Education
Secara umum tindakan ABC seperti pada tulisan bagian pertama dapat dilakukan pada jenis kecelakaan apa saja bila memang diperlukan. Tindakan-tindakan khusus menurut jenis kecelakaan dapat Anda ikuti dalam tulisan berikut. Usahakanlah tindakan-tindakan dilakukan secara tenang dengan pikiran tenang tindakan dapat dilakukan secara benar.
Kasus apa saja yang dibahas disini?
* Perdarahan
* Luka bakar/melepuh
* Tersetrum
* Tenggelam
* Patah tulang
A. Perdarahan
Bila terjadi perdarahan di hidung atau mimisan.
* Dudukkan penderita. Bisa juga dalam posisi berdiri (jangan dibaringkan).
* Tundukkan kepala penderita sedikit ke depan taruh kompres dingin di leher bagian belakang.
* Usahakan untuk sering mengganti kompres sehingga bagian belakang leher tetap dingin.
* Kompres panas justru akan memperbanyak perdarahan.
* Biasanya perdarahan akan berhenti setelah 4-5 menit.
Bila perdarahan terjadi pada jari /tangan angkat jari/tangan tinggi-tinggi.
Bila terjadi perdarahan banyak.
* Yang pertama harus anda lakukan adalah menenangkan penderita agar tidak terlalu banyak bergerak.
* Jangan buang waktu dengan mencari-cari tissue atau kain pembalut.
* Setelah penderita tenang barulah Anda lakukan sbb.:
1. Baringkan penderita.
Usahakan bagian tubuh yang terluka dalam posisi yang lebih tinggi dari tubuhnya. Dengan demikian aliran darah ke tubuh yang terluka akan mengalir lebih lambat.
2. Bila pada luka terdapat potongan kaca atau benda lain.
o Tekan bagian bawah dan atas luka.
o Jangan tekan langsung pada lukanya.
3. Bila perdarahan berhenti jangan bersihkan darah-darah yang mengering pada permukaan luka. Darah yang mengering merupakan reaksi alami tubuh untuk mencegah perdarahan lebih lanjut.
4. Bebat luka/Tekan luka dengan sepotong kain bersih. Setelah itu segera panggil dokter atau bawa ke rumah sakit.
Contoh tindakan pada perdarahan:
1. Perdarahan.
2. Tinggikan anggota yang bersangkutan dan lakukan penekanan setempat (1). Bila perlu berikan tekanan pada arteri (2)
3. Letakan gulungan pembalut di bawah balut tekan untuk memberikan tekanan setempat
B. Luka bakar/melepuh
Melepuh terjadi bila sebagian kecil kulit terkena air mendidih atau sesuatu yang panas. Untuk hal ini biasanya pertolongan pertama sudah mencukupi. Pertolongan pertama pada luka bakar yang ringan atau melepuh adalah sbb.:
1. Dinginkan luka dengan air mengalir selama kurang lebih 20 menit.
Pendinginan yang konstan dapat menghindari penyebaran panas pada permukaan kulit.
2. Bila cara di atas tidak memungkinkan, misal Anda dalam perjalanan Anda dapat menggunakan Brandwundenspray yaitu spray untuk luka bakar yang tersedia di apotik.
3. Jangan olesi sembarangan pada luka
Jangan oleskan krem, minyak atau sembarang salep dan jangan pergunakan kapas pada permukaan luka karena dapat menempel
4. Hindari infeksi
Untuk menghindari infeksi pada luka bakar Anda dapat mengoleskan salep atau krem khusus: desinfizierende Wundgele salep desinfektan khusus luka bakar. Tersedia di apotik
5. Biarkan luka terbuka
Bila luka bakar atau kulit yang melepuh kecil usahakan luka tetap terbuka agar mudah kering. Namun hal dilakukan bila memang infeksi relatif kecil terjadi. Bila luka bakar atau melepuh seluas atau lebih luas dari dua kali telapak tangan Anda perlu segera penanganan dokter. Dalam hal ini pertolongan pertama saja tidaklah mencukupi.
C. Tersetrum
Tersetrum terjadi bila seseorang memegang alat elektronik atau kabel listrik yang rusak, bila sudah terjadi begitu otot-otot tangan tidak bisa lagi melepas benda yang menyebabkan penderita tersetrum. Bila Anda memegang penderita tanpa sebelumnya mematikan aliran listrik maka Anda akan terkena strum. Tindakan apa yang dapat Anda lakukan?
1. Segera matikan aliran listrik. Cabut steker. Atau matikan sikring pusat.
2. Jauhkan penderita dari sumber listrik. Untuk dapat memegang penderita tanpa kesetrum anda memerlukan benda yang tidak bisa mengantarkan listrik. Gunakan misalnya, sarung tangan karet yang kering (air juga dapat mengantarkan listrik !!), atau tongkat sapu. (lihat gbr disamping).
3. Periksa apakah penderita masih bernapas dengan normal. Bila tidak lakukan pernapasan mulut.
4. Bila penderita masih bernapas dengan normal baringkan dengan posisi sisi mantap . Yaitu miringkan penderita ke sisi kanan, tangan kiri penderita letakkan di pipi kanan.Hal ini dilakukan supaya penderita bisa bernapas spontan (tidak tertutup oleh lidah ).
5. Hubungi segera dokter atau ambulans
6. Letakkan kain atau pakaian yang kering dan tidak berbulu pada permukaan luka.
D. Tenggelam
Bagi anak kecil atau bayi sudah dapat dikatakan tenggelam bila seluruh mukanya tenggelam dalam genangan air yang tidak terlalu dalam, misalnya kolam di kebun. Bila air dalam jumlah banyak tertelan penderita terancam bahaya, Anda dapat melakukan pertolongan pertama sbb.:
1. Angkat kepala atau tubuh penderita dari air, sehingga air dapat keluar dari saluran pernafasan.
2. Bila diperlukan lakukan pernapasn mulut. Walaupun penderita sudah tidak bernapas dalam waktu yang agak lama pernapasan mulut dapat kembali menormalkan pernapasan.
3. Bila pernapasan sudah kembali normal dudukkan penderita
4. Hubungi segera dokter atau ambulans.
E. Patah tulang
Patah tulang terdiri dari dua jenis, yaitu patah tulang terbuka dan petah tulang tertutup. Yang dimaksud patah tulang terbuka ialah patah tulang disertai luka pada permukaan kulit. Sedangkan yang dimaksud patah tulang tertutup adalah patah tulang tanpa disertai luka.
Jatuh dari pohon atau tempat tinggi (misal sehabis meloncat) biasanya hanya menyebabkan patah tulang tertutup.
Anda dapat membedakan antara patah tulang dan keseleo biasa antara lain dengan tanda-tanda sbb:
Biasanya pada patah tulang terdapat:
- Rasa sakit yang amat sangat
- Bagian tubuh yang bersangkutan tidak bisa digerakkan
Untuk penanganan lebih lanjut segera panggil dokter atau ambulans, usahakan penderita jangan bergerak sedikitpun. Jangan beri minum atau makan bagi penderita, siapa tahu diperlukan penangan operasi yang membutuhkan bius total.
Penanganan medis terlebih lagi sangat urgen bila saat jatuh diawali dengan posisi kepala dibawah.
Walaupun penderita tidak merasa sakit perhatikan gejala-gejala yang terjadi setelah jatuh. Misalnya muntah, sakit kepala, keluar darah atau cairan dari hidung atau telinga, sesak napas dan tanda-tanda terhambatnya gerakan tubuh. Bila anda menemukan salah satu diantara gejala diatas segera hubungi dokter atau ambulans.
Pertolongan Pertama I
Jumat, 28 Oktober 2005
Salah satu hal penting dalam pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah memeriksa Bahaya, Respon, Saluran Udara, Pernafasan, dan Sirkulasi, atau dalam bahasa Inggrisnya disingkat DRABC (Danger, Response, Airway, Breathing and Circulation).
Bahaya
Untuk diri sendiri : jangan membahayakan diri sendiri dalam memberikan pertolongan pertama (misal : P3K untuk korban sengatan listrik, kecelakaan lalu lintas, terbakar dll)
Untuk orang lain : jangan biarkan orang lain terancam bahaya
Untuk korban : jauhkan korban dari bahaya (misal : sumber listrik, jalan raya, sumber api dll)
Respon
Periksa apakah korban dapat merespon kita dengan menggoyang dan berteriak
Apakah korban sadar ?
Apakah korban setengah sadar atau bingung ?
Apakah korban tidak sadar tapi memberikan reaksi pada kita ? Apakah korban tidak sadar dan tidak bereaksi ?
Saluran udara
Apakah saluran udara terbuka ?
Apakah korban bernafas ?
Apakah ada benda yang dapat menyumbat saluran udara, seperti darah / muntah ?
Pernafasan :
Periksa apakah korban bernafas dengan :
-Lihat naik turunnya dada korban
-Dengarkan bunyi nafas korban
-Rasakan pernafasan dengan meletakkan tangan pada dada
Sirkulasi :
-Adakah denyut nadi leher ?
-Apakah denyut nadi leher kuat dan beraturan ?
-Apakah korban kehilangan darah yang banyak ?
Apabila korban sadar, beri pertolongan sesuai dengan gejala.
Apabila korban tidak sadar dan bernafas, letakkan pada posisi stabil dan beri pertolongan pada luka (bila ada).
Apabila korban tidak sadar, tidak bernafas, dan denyut nadi ada, beri pernafasan buatan.
Apabila korban tidak sadar, tidak bernafas, dan tidak ada denyut nadi, berikan CPR (resusitasi jantung paru).
Posisi Stabil (Korban Tidak Sadar)
Saluran udara pada korban yang tidak sadar dapat tersumbat muntah atau tersumbat lidah. Untuk menghindari hal tersebut, letakkan korban pada posisi yang memastikan terbukanya saluran udara, yaitu posisi stabil.
Posisi stabil adalah posisi korban berbaring pada sisi tubuh, dengan kepala korban sejajar dengan badan (tidak bersandar bantal atau benda lain) dan dagu agak dinaikkan. Posisi ini memastikan tidak tertelannya muntah bila korban muntah, dan menjauhkan lidah dari pintu saluran udara.
Cara meletakkan korban pada posisi stabil:
* Siapkan korban dengan memeriksa pernafasannya, mengeluarkan benda yang memenuhi kantong, melepaskan kalung dan kacamata
* Berlutut di samping korban, dan telentangkan satu tangan korban yang dekat dengan kita
* Tekukkan satu kaki korban (yang jauh dari kita) pada lututnya
* Dorong kaki korban yang tertekuk dan bahu korban ke arah kita sehingga korban sekarang berbaring pada sisi tubuhnya menghadap kita
* Letakkan kepala korban pada permukaan, tengadahkan dagunya sedikit
Pertolongan Pertama II
Jumat, 28 Oktober 2005
Seorang pemberi pertolongan pertama bertugas:
* Memeriksa keadaan tanpa membahayakan diri sendiri, misalnya memeriksa apakah masih ada kabel listrik tegangan tinggi di sekitar korban, atau ada ceceran bahan kimia berbahaya dll.
* Menenangkan korban dan melindunginya dari bahaya yang mungkin timbul.
* Jika perlu membawa korban kembali ke tempat tinggalnya atau ke tempat sarana medis terdekat.
Sikap tenang dan percaya diri selama menilai situasi dan melakukan perawatan medis yang diperlukan, akan menentramkan semua orang terutama korban dan membuat mereka yakin ia akan mampu mengatasi situasi.
Seorang pemberi P3K yang bijaksana tidak hanya tergantung dari barang-barang yang ada dalam perlengkapan P3Knya, tetapi ia akan berusaha untuk menggunakan barang apa saja yang ada di sekitarnya, dan apabila perlu ia akan membuatnya sendiri, misalnya tandu darurat, penyangga darurat dan lain-lain.
Hal-Hal Yang Perlu Dicermati:
* Urutan Kejadian; Bagaimana Kecelakaan Terjadi?, Tanyakan pada korban dan saksi mata.
* Gejala; Dengar baik-baik segala ucapan korban, apakah ia merasa sakit? Lihat secara jelas, bagian tubuh mana yang mengalami pendarahan?Dapatkah digerakkan?
* Tanda-Tanda; Periksa korban dari ujung kepala hingga kaki dengan cermat, bandingkan ke dua sisi badan korban. Adakah kejanggalan yang terlihat atau teraba? Apakah korban mengenakan tanda-tanda medis seperti gelang medis
* Perkecil Resiko terjadinya kecelakaan susulan; misalnya terjadi kecelakaan lalu lintas, perkecil resiko terjadinya kebakaran dengan mematikan stater / kunci kontak, segera siagakan alat pemadam kebakaran. Peringatkan Kendaraan lain yang melewati tempat kejadian, seperti dengan memasang segitiga pengaman atau tunjuk beberapa orang untuk mengatur lalu lintas
* Saksi Mata
Bila korban mendapat kecelakaan karena:
• Berhubungan dengan Listrik
Bila korban terkena sengatan listrik tegangan rendah, misalnya di ruang tamu, hentikan aliran listrik dengan mematikan sekering atau mencabut stop kontak. Bila hal ini sulit untuk dilakukan, berdirilah pada permukaan yang kering, misalnya gulungan kertas, keset karet dll, dan sentakkan anggota tubuh korban yang terkena aliran listrik tersebut dengan benda yang bukan menghantarkan arus listrik, misalnya tangkai sapu. Kemudian baru lakukan pertolongan pertama seperlunya. DILARANG MENYENTUHKAN KORBAN DENGAN BENDA BASAH, karena air merupakan penghantar listrik yang baik.
• Berhubungan dengan Kendaraan Pengangkut Bahan Kimia
Biasanya kendaraan pengangkut bahan kimia selalu memberikan tanda-tanda peringatan, misalnya apakah cairan yang dimuat mengandung zat beracun, zat mudah terbakar, zat korosif dll. untuk itu kita harus berhati-hati dalam menanganinya. Misalnya kita ragu-ragu untuk menolongnya, usaha paling bagus adalah dengan segera melaporkan kecelakaan tersebut dengan data-data yang ada.
• Berhubungan dengan Binatang Buas atau Berbisa
Sebelum kita melakukan pertolongan pertama, alangkah bijaksananya bila kita terlebih dahulu mengecek apakah binatang tersebut masih ada di tempat kejadian atau sudah pergi.
Pemberian Nafas Buatan
Jumat, 28 Oktober 2005
Pemberian nafas buatan pada korban yang tidak bernafas sangat penting sebab otak mengalami kerusakan bila tidak mendapatkan oksigen lebih dari 3 menit.
Ada beberapa cara pemberian nafas buatan :
* Mulut ke mulut : pemberian nafas buatan dilakukan dari mulut penolong ke mulut korban (mulut korban tertutup mulut penolong)
* Mulut ke hidung : dilakukan bila mulut korban mengalami luka, pemberian nafas buatan dilakukan dari mulut penolong ke hidung korban, mulut korban ditutup pada saat udara dihembuskan dan dibuka penghembusan udara keluar
* Mulut ke hidung dan mulut : dilakukan pada korban anak
Gejala nafas terhenti :
* Pingsan
* Nafas terhenti atau bernafas kurang dari 4 ? 5 kali per menit
Prosedur pemberian nafas buatan :
1. Periksa bahaya sekitar
2. Gulingkan korban ke arah berlawanan dengan kita, periksa saluran udara
3. Terlentangkan korban, buka saluran udara
4. Lihat, dengar dan rasakan apakah korban bernafas (bila bernafas, letakkan pada posisi stabil)
5. Berikan 5 nafas buatan, periksa naik turunnya dada
6. Periksa denyut nadi ? Denyut nadi ada
7. Berikan satu nafas buatan setiap 4 detik (15 nafas per menit)
8. Untuk anak dan bayi, berikan satu nafas buatan setiap 3 detik (20 nafas per menit)
9. Periksa denyut nadi setelah 1 menit, kemudian setiap 2 menit
10. Periksa saluran udara, waspada terhadap muntah
Nafas buatan yang diberikan secara penuh (menghembus dengan penuh) kepada korban dewasa, untuk anak dan bayi, kurangi hembusan karena terlalu banyak udara yang dihembuskan kepada anak dan bayi dapat terarah ke keronkongan dan perut dan menyebabkan muntah. Pemberian nafas buatan kepada anak dan bayi biasa dilakukan dengan memenuhi rongga mulut penolong dengan udara dan mengeluarkannya sedikit demi sedikit ke rongga mulut anak/bayi.
Pemberian nafas buatan dilakukan sampai korban bernafas sendiri, atau sampai bantuan medis datang, atau bila korban mengalami ?cardiac arrest? (jantung berhenti ? ditandai dengan tidak berdenyutnya nadi) maka resusitasi jantung paru (CPR) harus dilakukan.
Cara Melakukan P3K yang Terbaik
Jumat, 28 Oktober 2005
Sampai sekarang ini, banyak mitos seputar pertolongan pertama pada kecelakaan, yang diterapkan oleh orangtua. Anjuran atau saran dari mulut ke mulut ini sebenarnya banyak yang keliru, Namun, terlanjur sudah di anggap benar sehingga terus di terapkan. Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K ) yang harus dihindari.
Membersihkan Luka Teriris Dengan Peroxide atau Alkohol
Salah : Sebab, saat dioleskan keluka yang terbuka, akan menimbulkan rasa yang sangat perih.
Penanganan yang Terbaik : Bersihkan luka dengan air. Lalu oleskan salep antibiotik, dan tempelkan bandage.
Mengoleskan Mentega Pada Luka Bakar
Salah : Sebab, mentega berperan sebagai pengunci pada kulit, dapat menyebabkan panas terus bertahan dan memperburuk luka bakar. Selain itu, juga meningkatkan risiko infeksi.
Penanganan yang Terbaik : Siram atau letakkan bagian yang terkena panas dibawah air yang mengalir, misalnya kran air sekitar 1 menit lamanya. Atau kompres bagian yang terkena dengan lap basah. Sesudah itu, oleskan lotion antibakteri untuk mencegah infeksi. Tutuplah daerah yang terkena dengan bandage steril dan kering. Lalu hubungi dokter.
Memindahkan Anak yang Jatuh Dengan Cedera Kepala, atau Punggung, Ketempat yang Lebih Tinggi dari Tinggi Badannya
Salah : Sebab, jika tulang punggungnya cedera, bisa menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
Penanganan yang Terbaik : Bila anak Anda kesakitan atau tidak sadar, segera panggil ambulance atau bawa ke rumah sakit. Usahakan untuk membuat anak Anda tetap diam. Kendatipun dia masih dapat berdiri dan berjalan seperti biasa, tetap bawa ke dokter. Anak dengan cedera parah, seperti tulang selangka patah, kadang masih bisa berjalan selama beberapa hari tanpa merasakan adanya masalah.
Mengeluarkan Kotoran Seperti Debu, Tanah atau Pasir dari Mata Anak
Salah : Sebab, Anda bisa menggores mata anak Anda dan menggurat kornea mata anak Anda.
Penanganan yang Terbaik : Bersihkan mata dengan air dindin, pastikan kepala anak Anda dimiringkan sehingga mata yang terkena berada pada posisi yang rendah dan kotoran tidak terbawa ke dalam mata. Jika kotoran tetap tinggal di dalam, atau anak Anda merasa sakit, mata merah, bengkak atau mengeluarkan sesuatu dari dalam mata, segera bawa anak Anda ke dokter spesialis anak.
Meletakkan Es Langsung Pada Daerah Cereda
Salah : Sebab, memberikan suhu dingin secara cepat pada otot yang cedera atau disengat serangga dapat menjaga bengkak dan rasa sakit pada tingkat minimum. Tetapi, jangan letakkan es lengsung pada kulit. Cara ini bisa menimbulkan rasa terbakar.
Penanganan yang Terbaik : Masukan segenggam es batu ke dalam kantong plastik. Lalu bungkus kantong dengan saputangan handuk atau lap basuh dari handuk. Kemudian kompreskan di atas luka sekitar 15 menit lamanya.
KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PENDAHULUAN
1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
a. Berhenti bernafas
b. Pendarahan parah
c. Shok
d. Patah tulang
3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.
MATERI POKOK
1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. P3K bagi korban Sengatan Listrik
1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
- 1 sendok teh garam dapur
- ½ sendok teh tepung soda kue
- 4-5 gelas air
- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
f) Cepat-cepat panggil dokter
e. P3K patah tulang
1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer
- jika diperlukan buatlah nafas buatan
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
Image• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
Image• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.
f. Pembalut dan Pembalutan
1) Pembalut
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
Image
e) Pembalutan spiral pada tangan
f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.
UJI KEAHLIAN P3K ANDA
Secara teori sepertinya kita sudah tahu apa yang harus dilakukan saat menghadapi keadaan darurat. Tetapi apakah apa yang kita ketahui sudah tepat? Coba tes lagi pengetahuan anda.
Rabu, 02 Juni 2010
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (KEGAWAT DARURATAN & KEKRITISAN) : FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (KEGAWAT DARURATAN & KEKRITISAN) : FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN
A. DEFINISI KGD :
Pelayanan profesional yg didasarkan pada ilmu keperawatan gawat darurat & tehnik keperawatan gawat darurat berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio- spiritual yang komprehensif ditujukan pada semua kelompok usia yang sedang mengalami masalah kesehatan yang bersifat urgen , akut dan kritis akibat trauma, proses kehidupan ataupun bencana.
B. MATA AJAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
AREA : Pra Rumah sakit dan Rumah sakit
KEMAMPUAN :Pengetahuan, Sikap & ketrampilan u/ memberikan ASKEP kegawatan & Kekritisan khususnya hal-hal yg terkait LIVE SAVING.
A. DEFINISI KGD :
Pelayanan profesional yg didasarkan pada ilmu keperawatan gawat darurat & tehnik keperawatan gawat darurat berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio- spiritual yang komprehensif ditujukan pada semua kelompok usia yang sedang mengalami masalah kesehatan yang bersifat urgen , akut dan kritis akibat trauma, proses kehidupan ataupun bencana.
B. MATA AJAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
AREA : Pra Rumah sakit dan Rumah sakit
KEMAMPUAN :Pengetahuan, Sikap & ketrampilan u/ memberikan ASKEP kegawatan & Kekritisan khususnya hal-hal yg terkait LIVE SAVING.
Senin, 05 April 2010
Pengenalan Penatalaksanaan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Bagi PMR Tingkat Wira Oleh: Rustam K, SKM (Petugas Promosi Kesehatan UPT. Puskesmas Murung Pudak)
Tujuan Utama P3K adalah untuk mempertahankan penderita tetap hidup & membuat keadaan penderita tetap stabil, dan menghindarkan kecacatan yang lebih parah, mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan dan rasa cemas. Prinsip memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah tenang dan tidak panik, bertindak cepat dan tidak panik dan
melakukan langkah lanjutan, pilih tepat agar berguna bagi keselamatan dan kelangsungan hidup korban.
Langkah-langkah P3K : sangat penting untuk mengetahui tahap-tahap pemberian pertolongan pertama terutama pada keadaan yang membahayakan jiwa, misalnya dimana denyut jantung dan pernapasan telah berhenti, perdarahan, tersedak, dan keracunan.
melakukan langkah lanjutan, pilih tepat agar berguna bagi keselamatan dan kelangsungan hidup korban.
Langkah-langkah P3K : sangat penting untuk mengetahui tahap-tahap pemberian pertolongan pertama terutama pada keadaan yang membahayakan jiwa, misalnya dimana denyut jantung dan pernapasan telah berhenti, perdarahan, tersedak, dan keracunan.
Trauma pada kecelakaan lalulintas
Kecelakaan lalu lintas sering sekali terjadi di negara kita, khususnya di kota ini. Ratusan orang meninggal dan luka-luka tiap tahun karena peristiwa ini.
Memang di negara ini, kasus kecelakaan lalu-lintas sangat tinggi. Kecelakaan lalu-lintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah penyakit jantung dan stroke. Menurut data kepolisian Republik Indonesia Tahun 2003, jumlah kecelakaan di jalan mencapai 13.399 kejadian, dengan kematian mencapai 9.865 orang, 6.142 orang mengalami luka berat, dan 8.694 mengalami luka ringan. Dengan data itu, rata-rata setiap hari, terjadi 40 kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 30 orang meninggal dunia.
Memang di negara ini, kasus kecelakaan lalu-lintas sangat tinggi. Kecelakaan lalu-lintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah penyakit jantung dan stroke. Menurut data kepolisian Republik Indonesia Tahun 2003, jumlah kecelakaan di jalan mencapai 13.399 kejadian, dengan kematian mencapai 9.865 orang, 6.142 orang mengalami luka berat, dan 8.694 mengalami luka ringan. Dengan data itu, rata-rata setiap hari, terjadi 40 kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 30 orang meninggal dunia.
P3K alam terbuka
Kegiatan Alam Terbuka (KAT) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi yang masih alami baik berupa hutan, perbukitan, pantai dll. Kegiatan di alam terbuka saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengenal Kebesaran Illahi melalui keajaiban alam yang merupakan ciptaan-Nya berupa berbagai keneragaman hayati yang sangat beraneka ragam yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Namun dalam pelaksanaanya, kegiatan ini ternyata memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena tidak seperti kegiatan wisata lainnya yang didukung oleh fasilitas yang menunjang keselamatan pelaku atau pengunjung, Kegiatan Alam Terbuka justru sangat rentan terjadinya kecelakaan karena memang kegiatan ini dilaksanakan ditempat yang masih alami seperti kondisi perbukitan terjal, jurang, aliran sungai yang deras, dan kondisi alam lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya dan juga mempersulit upaya penyelamatan bagi korban atau penderita.
Meskipun bukan suatu hal yang diharapkan, kecelakaan (accident) memerlukan langkah antisipatif yang diantaranya dengan mengetahui atau mendiagnosa penyakit maupun akibat kecelakaan, penanganan terhadap korban dan evakuasi korban bila diperlukan. Hal ini memerlukan pengetahuan agar korban tidak mengalami resiko cidera yang lebih besar.
Namun dalam pelaksanaanya, kegiatan ini ternyata memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena tidak seperti kegiatan wisata lainnya yang didukung oleh fasilitas yang menunjang keselamatan pelaku atau pengunjung, Kegiatan Alam Terbuka justru sangat rentan terjadinya kecelakaan karena memang kegiatan ini dilaksanakan ditempat yang masih alami seperti kondisi perbukitan terjal, jurang, aliran sungai yang deras, dan kondisi alam lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya dan juga mempersulit upaya penyelamatan bagi korban atau penderita.
Meskipun bukan suatu hal yang diharapkan, kecelakaan (accident) memerlukan langkah antisipatif yang diantaranya dengan mengetahui atau mendiagnosa penyakit maupun akibat kecelakaan, penanganan terhadap korban dan evakuasi korban bila diperlukan. Hal ini memerlukan pengetahuan agar korban tidak mengalami resiko cidera yang lebih besar.
P3K
BAB I
I. PENDAHULUAN DAN PEMBAHASAN
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita.
I. PENDAHULUAN DAN PEMBAHASAN
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita.
BAB I
I. PENDAHULUAN DAN PEMBAHASAN
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita.
Ada beberapa kasus yang akan kami bahas dalam bab ini beserta pertolongan pertama nya, diantaranya :
1. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS TENGGELAM
Kasus tenggelam merupakan kasus yang sering terjadi pada wilayah perairan seperti di Indonesia, terutama daerah sungai atau pantai. Perlu diketahui adanya perbedaan media air sebagai sumber persoalan; air asin atau air tawar. Tetapi pada prinsipnya dalam P3K kasus tenggelam adalah sesegera mungkin mengangkat korban tenggelam ke permukaan air atau daratan. Hal ini tentu akan dilakukan oleh orang yang sangat terlatih dalam hal berenang, sehingga penolongpun tidak menjadi korban berikutnya. Setelah korban tenggelam ini dapat di keluarkan dari air maka mengusahakan untuk membebaskan fungsi pernapasan; dan mengeluarkan air yang sudah terminum dengan cara merangsang terjadinya refleks muntah (bagi pasien sadar), sedangkan bagi korban tak sadar/ koma kita harus menghindari terjadinya aspirasi( masuknya air dalam saluran napas) serta sesegera mungkin dibawa ke fasilitas kesehatan yang memadai. Kegawatan pada korban tenggelam adalah terjadinya kegagalan fungsi pernapasan akibat masuknya cairan(air tawar/ asin) ke dalam jaringan paru yang dapat menyebabkan gangguan fungsi respirasi. Semakin cepat diketahui/ ditolong korban tenggelam maka semakin lebih baik dan mudah untuk penanganan selanjutnya.
2. PERTOLONGAN PADA LUKA BAKAR
Terpenting dalam pertolongan pertama pada luka bakar adalah segera membebaskan korban dari sumber luka bakar kemudian mengatasi nyeri. Terbakarnya permukaan tubuh membuat sensasi nyeri yang sangat hebat, terutama pada luka bakar yang tidak terlalu dalam, sehingga syaraf-syaraf nyeri banyak mengalami rangsangan. Selain itu juga perlu mendapat perhatian sumber penyebab luka bakar itu apa? Api dan air/ uap panas sangat berbeda, begitu juga dengan lokasi tubuh yang terbakar. Sangat berbahaya adalah mengirup uap panas, hal ini akan segera menyebabkan udema jaringan saluran napas, sehingga terjadi obstruksi saluran napas.
Mengurangi perasaan nyeri yang paling ideal adalah air bersih yang dingin. Seringkali terjadi kesalahan dalam penanganan luka bakar pada tahapan ini. Penggunaan bahan selain air bersih merupakan hal yang sangat tidak menguntungkan bagi korban, karena selain air yang bersih dapat menyebabkan semakin kotornya permukaan luka, mempersulit pembersihannya pada saatnya nanti dan dapat menambah rangsangan nyeri itu sendiri. Kalau memungkinkan berikanlah siraman air mengalir.
3. PERTOLONGAN PERTAMA PADA GIGITAN BINATANG
Sebagai pedoman dasar pada setiap luka gigitan, maka yang utama dilakukan adalah mengeluarkan racun yang sempat masuk ke dalam tubuh korban dengan menekan sekitar luka sehingga darah yang sudah tercemar sebagian besar dapat dikeluarkan dari luka tersebut. Seringkali luka yang ditimbulkan tidak sampai mengeluarkan darah, seyogyanya luka tersebut diperlebar secukupnya sampai penolong dapat mengeluarkan darah yang tercemar itu. Tidak dianjurkan mengisap tempat gigitan, hal ini dapat membahayakan bagi pengisapnya, apalagi yang memiliki luka walaupun kecil di bagian mukosa mulutnya. Sambil menekan agar racunnya keluar juga dapat dilakukan pembebatan( ikat) pada bagian proksimal dari gigitan, ini bertujuan untuk mencegah semakin tersebarnya racun ke dalam tubuh yang lain. Selanjutnya segera mungkin dibawa ke pusat kesehatan yang lebih maju untuk perawatan lanjut.
4. PERTOLONGAN PERTAMA PADA PATAH TULANG
Dalam penanganan patah tulang (fraktur) yang penting diperhatikan adalah ; mencegah komplikasi lebih parah, mencegah perdarahan, mencegah infeksi. Secara teoritis patah tulang dibagi menjadi 2; patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup. Penanganan pertama pada patah tulang secara prinsipil adalah menghindari gerakan-gerakan/gesekan-gesekan pada bagian yang patah. Tindakan ini dapat dilakukan pembidaian/ pasang spalk dengan menggunakan kayu atau benda yang dapat menahan agar kedua fraksi yang patah tidak saling bergesekan. Selain itu, khusus pada patah tulang terbuka, maka penolong juga mencegah agar luka tersebut tidak terkontaminasi dengan kotoran/ infeksi. Pada patah tulang vertebra, yang perlu diperhatikan adalah saat pengangkatan korban harus dalam keadaan vertebranya lurus, artinya korban harus diletakkan pada alas kasur yang keras, untuk menghindari cedera saraf pada vertebra. Patah tulang vertebra termasuk yang sangat gawat apabila daerah frakturnya sekitar leher, karena dapat menyebabkan kelumpuhan total pada seluruh anggota badan. Fraktur pada tulang tengkorak dapat menyebabkan kematian mendadak, sehingga seringkali pertolongan pertamapun tidak sempat dilakukan.
II. KOMPLEKSITAS PADA PERTOLONGAN PERTAMA
Tidak jarang terjadi korban kecelakaan dengan multiple injury, sehingga mempersulit bagi penolong. Pada keadaan demikian ini berlaku ? skala prioritas?. Terpenting adalah menjaga system saluran pernapasan dan detak jantung berfungsi dengan baik, sehingga kita masih dapat menyelamatkan nyawa korban. Pada kecelakaan massal seperti kecelakaan pesawat terbang, tanah longsor, kebanjiran dan sebagainya maka dikenal adanya ?Samaritan law?, yaitu penolong berhak menilai korban yang masih layak untuk ditolong dengan kemungkinan harapan hidup masih tinggi, setelah meraka teratasi, barulah korban-korban yang berikutnya. Hal ini tergantung juga dari jumlah personil penolong.
Setiap usaha pertolongan berarti diawali dengan niat yang baik, sehingga untuk menghasilkan hasil yang baik diperlukan ketrampilan serta pengetahuan yang cukup agar tidak terjadi kesalahan dalam bertindak. Tidak jarang di Emergency suatu Rumah Sakit tertentu para korban yang sudah kita tolong justru sudah meninggal, hal ini berarti kita tidak berhasil. Paling tidak usaha kita sudah maksimal disertai dengan kecermatan saat-saat kita menolong korban, tetapi tidak juga berhasil maka bukan berarti kita gagal, tetapi memang proses perjalanan kehidupan sudah sampai waktunya.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah,
Sedangkan pertolongan pertama yang dilakukan tergantung pada jenis musibah ataupun bencana yang dialami oleh seseorang.
SARAN
Dalam hal pertolongan pertama ini kami sarankan kepada seluruh pihak yang untuk segera merujuk pasien ke pihak yang berwenang setelah melakukan pertolongan pertama.Hal ini demi kemaslahatan segala pihak.
I. PENDAHULUAN DAN PEMBAHASAN
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita.
Ada beberapa kasus yang akan kami bahas dalam bab ini beserta pertolongan pertama nya, diantaranya :
1. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS TENGGELAM
Kasus tenggelam merupakan kasus yang sering terjadi pada wilayah perairan seperti di Indonesia, terutama daerah sungai atau pantai. Perlu diketahui adanya perbedaan media air sebagai sumber persoalan; air asin atau air tawar. Tetapi pada prinsipnya dalam P3K kasus tenggelam adalah sesegera mungkin mengangkat korban tenggelam ke permukaan air atau daratan. Hal ini tentu akan dilakukan oleh orang yang sangat terlatih dalam hal berenang, sehingga penolongpun tidak menjadi korban berikutnya. Setelah korban tenggelam ini dapat di keluarkan dari air maka mengusahakan untuk membebaskan fungsi pernapasan; dan mengeluarkan air yang sudah terminum dengan cara merangsang terjadinya refleks muntah (bagi pasien sadar), sedangkan bagi korban tak sadar/ koma kita harus menghindari terjadinya aspirasi( masuknya air dalam saluran napas) serta sesegera mungkin dibawa ke fasilitas kesehatan yang memadai. Kegawatan pada korban tenggelam adalah terjadinya kegagalan fungsi pernapasan akibat masuknya cairan(air tawar/ asin) ke dalam jaringan paru yang dapat menyebabkan gangguan fungsi respirasi. Semakin cepat diketahui/ ditolong korban tenggelam maka semakin lebih baik dan mudah untuk penanganan selanjutnya.
2. PERTOLONGAN PADA LUKA BAKAR
Terpenting dalam pertolongan pertama pada luka bakar adalah segera membebaskan korban dari sumber luka bakar kemudian mengatasi nyeri. Terbakarnya permukaan tubuh membuat sensasi nyeri yang sangat hebat, terutama pada luka bakar yang tidak terlalu dalam, sehingga syaraf-syaraf nyeri banyak mengalami rangsangan. Selain itu juga perlu mendapat perhatian sumber penyebab luka bakar itu apa? Api dan air/ uap panas sangat berbeda, begitu juga dengan lokasi tubuh yang terbakar. Sangat berbahaya adalah mengirup uap panas, hal ini akan segera menyebabkan udema jaringan saluran napas, sehingga terjadi obstruksi saluran napas.
Mengurangi perasaan nyeri yang paling ideal adalah air bersih yang dingin. Seringkali terjadi kesalahan dalam penanganan luka bakar pada tahapan ini. Penggunaan bahan selain air bersih merupakan hal yang sangat tidak menguntungkan bagi korban, karena selain air yang bersih dapat menyebabkan semakin kotornya permukaan luka, mempersulit pembersihannya pada saatnya nanti dan dapat menambah rangsangan nyeri itu sendiri. Kalau memungkinkan berikanlah siraman air mengalir.
3. PERTOLONGAN PERTAMA PADA GIGITAN BINATANG
Sebagai pedoman dasar pada setiap luka gigitan, maka yang utama dilakukan adalah mengeluarkan racun yang sempat masuk ke dalam tubuh korban dengan menekan sekitar luka sehingga darah yang sudah tercemar sebagian besar dapat dikeluarkan dari luka tersebut. Seringkali luka yang ditimbulkan tidak sampai mengeluarkan darah, seyogyanya luka tersebut diperlebar secukupnya sampai penolong dapat mengeluarkan darah yang tercemar itu. Tidak dianjurkan mengisap tempat gigitan, hal ini dapat membahayakan bagi pengisapnya, apalagi yang memiliki luka walaupun kecil di bagian mukosa mulutnya. Sambil menekan agar racunnya keluar juga dapat dilakukan pembebatan( ikat) pada bagian proksimal dari gigitan, ini bertujuan untuk mencegah semakin tersebarnya racun ke dalam tubuh yang lain. Selanjutnya segera mungkin dibawa ke pusat kesehatan yang lebih maju untuk perawatan lanjut.
4. PERTOLONGAN PERTAMA PADA PATAH TULANG
Dalam penanganan patah tulang (fraktur) yang penting diperhatikan adalah ; mencegah komplikasi lebih parah, mencegah perdarahan, mencegah infeksi. Secara teoritis patah tulang dibagi menjadi 2; patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup. Penanganan pertama pada patah tulang secara prinsipil adalah menghindari gerakan-gerakan/gesekan-gesekan pada bagian yang patah. Tindakan ini dapat dilakukan pembidaian/ pasang spalk dengan menggunakan kayu atau benda yang dapat menahan agar kedua fraksi yang patah tidak saling bergesekan. Selain itu, khusus pada patah tulang terbuka, maka penolong juga mencegah agar luka tersebut tidak terkontaminasi dengan kotoran/ infeksi. Pada patah tulang vertebra, yang perlu diperhatikan adalah saat pengangkatan korban harus dalam keadaan vertebranya lurus, artinya korban harus diletakkan pada alas kasur yang keras, untuk menghindari cedera saraf pada vertebra. Patah tulang vertebra termasuk yang sangat gawat apabila daerah frakturnya sekitar leher, karena dapat menyebabkan kelumpuhan total pada seluruh anggota badan. Fraktur pada tulang tengkorak dapat menyebabkan kematian mendadak, sehingga seringkali pertolongan pertamapun tidak sempat dilakukan.
II. KOMPLEKSITAS PADA PERTOLONGAN PERTAMA
Tidak jarang terjadi korban kecelakaan dengan multiple injury, sehingga mempersulit bagi penolong. Pada keadaan demikian ini berlaku ? skala prioritas?. Terpenting adalah menjaga system saluran pernapasan dan detak jantung berfungsi dengan baik, sehingga kita masih dapat menyelamatkan nyawa korban. Pada kecelakaan massal seperti kecelakaan pesawat terbang, tanah longsor, kebanjiran dan sebagainya maka dikenal adanya ?Samaritan law?, yaitu penolong berhak menilai korban yang masih layak untuk ditolong dengan kemungkinan harapan hidup masih tinggi, setelah meraka teratasi, barulah korban-korban yang berikutnya. Hal ini tergantung juga dari jumlah personil penolong.
Setiap usaha pertolongan berarti diawali dengan niat yang baik, sehingga untuk menghasilkan hasil yang baik diperlukan ketrampilan serta pengetahuan yang cukup agar tidak terjadi kesalahan dalam bertindak. Tidak jarang di Emergency suatu Rumah Sakit tertentu para korban yang sudah kita tolong justru sudah meninggal, hal ini berarti kita tidak berhasil. Paling tidak usaha kita sudah maksimal disertai dengan kecermatan saat-saat kita menolong korban, tetapi tidak juga berhasil maka bukan berarti kita gagal, tetapi memang proses perjalanan kehidupan sudah sampai waktunya.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah,
Sedangkan pertolongan pertama yang dilakukan tergantung pada jenis musibah ataupun bencana yang dialami oleh seseorang.
SARAN
Dalam hal pertolongan pertama ini kami sarankan kepada seluruh pihak yang untuk segera merujuk pasien ke pihak yang berwenang setelah melakukan pertolongan pertama.Hal ini demi kemaslahatan segala pihak.
Surat Keputusan Dasipena Kalsel
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DINAS KESEHATAN
Jalan Belitung Darat No 118 Telepon : (0511) 3355661 Fax (0511) 3359735
Banjarmasin 70116
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
NOMOR : 445/ 3650 -YK/DINKES/TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KAPASITAS DAN PENGUKUHAN PEMUDA SIAGA PEDULI BENCANA (DASIPENA)
PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
DINAS KESEHATAN
Jalan Belitung Darat No 118 Telepon : (0511) 3355661 Fax (0511) 3359735
Banjarmasin 70116
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
NOMOR : 445/ 3650 -YK/DINKES/TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KAPASITAS DAN PENGUKUHAN PEMUDA SIAGA PEDULI BENCANA (DASIPENA)
PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
Minggu, 04 April 2010
Kue? Aku Bersyukur Padamu Tuhan..
Kadang kita bertanya dlm hati & tak jarang menyalahkan Tuhan, "Apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua ?" atau "Kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya ?"
Begini penjelasan yang dituturkan lewat analogi kecil sebuah percakapan ibu & anaknya.
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam rapor, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.
Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu, aku suka roti ibu!"
Begini penjelasan yang dituturkan lewat analogi kecil sebuah percakapan ibu & anaknya.
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam rapor, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.
Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu, aku suka roti ibu!"
Banjir di indonesia
Di Indonesia kerap sekali terjadi bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir yang sering terjadi. Lihat saja banjir bandang yang banyak terjadi karena sungai tiba-tiba meluap atau contohlah di jakarta yang kebanyakan banjir terjadi karena ulah manusia sendiri.
Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia.Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :
Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia.Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :
Ribuan Rumah di Kutai dan Pasaman Dilanda Banjir
Sabtu, 3 April 2010
SAMARINDA (Suara Karya): Banjir merendam ribuan rumah di sembilan RT Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dilaporkan, sebanyak 1.287 keluarga menjadi korban akibat banjir yang terjadi sejak Kamis, 1 April 2010, itu. Seorang anak berusia tiga tahun enam bulan diketahui tewas mengapung di genangan banjir yang mencapai ketinggian satu meter.
"Dari data yang kami himpun hingga Jumat sore, banjir yang terjadi sejak kemarin (Kamis--Red) ini mengakibatkan sebanyak 1.287 keluarga menjadi korban. Kami masih terus menghimpun data untuk memastikan jumlah rumah yang terendam banjir ini," kata Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Penanggulangan Bencana Kantor Kesbang Linmas Kutai Kartanegara, Herlambang, Jumat petang.
SAMARINDA (Suara Karya): Banjir merendam ribuan rumah di sembilan RT Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dilaporkan, sebanyak 1.287 keluarga menjadi korban akibat banjir yang terjadi sejak Kamis, 1 April 2010, itu. Seorang anak berusia tiga tahun enam bulan diketahui tewas mengapung di genangan banjir yang mencapai ketinggian satu meter.
"Dari data yang kami himpun hingga Jumat sore, banjir yang terjadi sejak kemarin (Kamis--Red) ini mengakibatkan sebanyak 1.287 keluarga menjadi korban. Kami masih terus menghimpun data untuk memastikan jumlah rumah yang terendam banjir ini," kata Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Penanggulangan Bencana Kantor Kesbang Linmas Kutai Kartanegara, Herlambang, Jumat petang.
Asuhan keperawatan cidera kepala
Pengertian
Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001)
Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001)
Langganan:
Postingan (Atom)