Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja

Sabtu, 19 Maret 2011

Penyebab demam dan pertolongan pertamanya

Penyebab Demam Dan Pertolongan Pertama Pada Demam





 Demam dapat merupakan pertanda reaksi tubuh terhadap kemungkinan suatu penyakit, mulai dari penyakit ringan sampai penyakit yang tergolong berat. Demam akan menguras kalori dalam tubuh dan merusak jaringan tubuh. Serta berkurangnya cairan tubuh akibat keluarnya keringat sebagai suatu mekanisme pengaturan suhu tubuh. Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 370C yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan,

Pertolongan pertama pada korban sadar yg terjadi sumbatan jalan nafas

Pertolongan Pertama untuk Korban Sadar yang mengalami Sumbatan Penafasan Total


Sumbatan jalan nafas dapat terjadi baik pada jalan nafas bagian atas atau bagian bawah. Adapun yang menjadi jalan nafas bagian atas adalah mulut, hidung sampai ke bagian larings. Untuk bagian bawah terdiri dari bronkus dan lanjutannya.

Nah untuk sumbatan yang terjadi pada bagian ini biasanya disebabkan oleh benda asing yang terhirup atau spasme saluran nafas. Pada orang dalam keadaan sadar sumbatan biasanya disebabkan oleh makanan, untuk korban yang tidak respon adalah lidah yang jatuh ke belakang.

Mari bicara seks dengan remaja

Seks merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seks tidak hanya berkutat pada aktifitas fisik yakni hubungan kelamin antara pria dan wanita tetapi lebih ke masalah pengetahuan tentang seluk beluk diri sebagai seorang pria atau wanita. Itulah sebabnya mengapa membicarakan seks dengan anak anak sangat penting.
Jika ilmu pengetahuan tentang seks tidak didapatkan anak dari orang tua maka ia akan memperolehnya dari sumber lain yang belum tentu benar. Saat yang tepat membicarakan seks dengan anak adalah saat mereka memasuki usia remaja atau saat akan memasuki bangku SMP.
Apa sih pentingnya bicara seks dengan anak?

Mengenal bakteri Sakazakii

Enterobacter sakazakii adalah bakteri yang termasuk ke dalam keluarga Enterobacteriaceae. Keluarga enterobacter merupakan bakteri yang sering ditemukan pada usus hewan, manusia dan lingkungan. Bakteri sakazakii dapat menyebabkan wabah radang otak/meningitis dan diare/enteritis khususnya pada bayi.
Pada beberapa kejadian wabah dilaporkan, sebanyak 20 – 50% bayi yang terinfeksi sakazakii meninggal dunia sedangkan sisanya mengalami gangguan saraf menetap. Pada orang dewasa, infeksi sakazakii hanya menimbulkan gekala yang sifatnya ringan dan mudah disembuhkan.
Habitat alami Enterobacter sakazakii masih belum bisa dipastikan. Bakteri ini sering ditemukan pada usus manusia yang sehat, hewan dan lingkungan.
Pada dasarnya, bakteri sakazakii mengkontaminasi susu formula melalui tiga cara, yaitu :

Jumat, 18 Maret 2011

Membasmi Penyalahgunaan Narkoba oleh Pelajar Melalui UKS

Mengerikan! Hasil penelitian Puslitkes Universitas Indonesia tahun 2006 sampai 2007, menunjukkan bahwa dari 3,2 juta pengguna narkoba di Indonesia, 1,1 juta (34,38%) di antaranya merupakan pelajar dan mahasiswa. Temuan lainnya yang lebih mengejutkan ialah dari 1,1 juta pengguna narkoba tersebut, 40% merupakan pelajar SLTP, 35% pelajar SLTA, dan 25% mahasiswa.

Bagaikan kanker ganas yang sedikit demi sedikit terus-menerus menggerogoti tubuh, narkoba pun kian menggerogoti generasi muda sehingga tubuh bangsa ini kian lemah dan pada akhirnya bisa menjadi mati bila tak kunjung dicegah dan diobati. Sedemikian luas dan kuat mengakarnya jaringan peredaran narkoba, sehingga setiap operasi yang telah dijalankan untuk membasmi peredarannya tidak mampu menuntaskan habis jaringan peredaran barang haram ini.

Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Remaja

Objektif:
Memahami permasalahan pada remaja serta upaya 1. penanganannya.
Mengetahui upaya yang dilakukan Departemen Pendidikan 2. Nasional dalam mengatasi permasalahan remaja.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mecapai tujuan pendidikan tersebut diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang antara lain diwujudkan dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat bagi para peserta didik baik yang tertampung dalam sistem pendidikan formal maupun yang mengikuti jalur pendidikan non formal.

Rabu, 09 Maret 2011

Lebih Seperempat Gadis Remaja AS Terinfeksi STD

Lebih seperempat gadis remaja Amerika Serikat menderita setidaknya satu penyakit yang menular melalui hubungan seks (STD), demikian hasil studi baru yang disiarkan Selasa (11/3). Sebanyak 3,2 juta gadis remaja yang berusia antara 14 dan 19 tahun, atau sebanyak 26 persen dari jumlah seluruh gadis remaja di Amerika, terinfeksi virus papilloma manusia, chlamydia, herpes kelamin atau trichomoniasis, kata studi tersebut, yang disiarkan oleh Pusat Pengawasan Penyakit AS (CDC). Jumlah itu bahkan akan bertambah jika penyakit yang tak terlalu umum seperti HIV/AIDS, syphilis dan gonorea dimasukkan.

Hormon

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.

PMS & HIV/AIDS

Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Menular Seksual (PMS)?
PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual.  Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.  Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.
Apa saja Tanda dan Gejala PMS?

100 remaja lakukan aborsi setiap hari

Kurikulum pendidikan seks (sex education) di sekolah-sekolah selama ini dinilai kurang efektif dalam menanggulangi seks bebas di kalangan remaja. Oleh karenanya, peran orangtua menjadi sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral, etika, hukum dan agama.
Pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini sangatlah memprihatinkan. Berdasarkan penelitian, tiap hari 100 remaja melakukan aborsi. Jika dihitung pertahun, 36 ribu janin dibunuh oleh remaja dari rahimnya. Belum lagi pengaruh teknologi informasi yang tak terkendali membuat remaja lebih mudah mengakses pengetahuan tentang seks lewat internet, film porno dan majalah porno.

Selasa, 08 Maret 2011

Perilaku seksual

Dorongan seksual bisa diekspresikan dalam berbagai perilaku, namun tentu saja tidak semua perilaku merupakan ekspresi dorongan seksual seseorang. Ekspresi dorongan seksual atau perilaku seksual ada yang aman dan ada yang tidak aman, baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Setiap perilaku seksual memiliki konsekuensi berbeda.
Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual. Bentuk perilaku seksual bermacam-macam mulai dari bergandengan tangan, berpelukan, bercumbu, petting (bercumbu berat) sampai berhubungan seks.
Bagaimana perilaku seks aman ?

Masturbasi

Masturbasi adalah rangsangan disengaja yang dilakukan pada organ genital untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Hal ini sekali-sekali dilakukan oleh sebagian besar pria maupun wanita. Pada sebuah penelitian terungkap bahwa 95 persen pria dan 89 persen wanita dilaporkan pernah melakukan masturbasi. Ini adalah perilaku seksual pertama yang dilakukan oleh sebagian besar pria dan wanita, meskipun lebih banyak wanita daripada pria yang telah melakukan senggama bahkan sebelum mereka pernah melakukan masturbasi. Sebagian besar pria yang melakukan masturbasi cenderung melakukannya lebih sering dibandingkan wanita, dan mereka cenderung menyatakan 'selalu' atau 'biasanya' mengalami orgasme ketika bermasturbasi (80 : 60).

Seks, seksualitas dan kesehatan seksual

Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis kelamin.
Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, perilaku dan kultural.  Seksualitas dari dimensi biologis berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ reproduksi dan dorongan seksual.
Seksualitas dari dimensi psikologis erat kaitannya dengan bagaimana menjalankan fungsi sebagai mahluk seksual, identitas peran atau jenis.
Dari dimensi sosial dilihat pada bagaimana seksualitas muncul dalam hubungan antar manusia, bagaimana pengaruh lingkungan dalam membentuk pandangan tentang seksualitas yang akhirnya membentuk perilaku seks.
Dimensi perilaku menerjemahkan seksualitas menjadi perilaku seksual, yaitu perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan atau hasrat seksual. 
Dimensi kultural menunjukan perilaku seks menjadi bagian dari budaya yang ada di masyarakat.

Tumbuh Kembang Remaja

Perubahan apa yang Banyak Dialami Remaja?
Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, baik yang bisa dilihat dari luar maupun yang tidak kelihatan.  Remaja juga mengalami perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan tingkah laku.  Perkembangan kepribadian pada masa ini  dipengaruhi tidak saja oleh orangtua dan lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan sekolah, ataupun teman-teman pergaulan di luar sekolah.
Perubahan Fisik apa saja yang Dialami Remaja?

Sabtu, 05 Maret 2011

Remaja AS & Eropa mulai seks usia 15 tahun

Survei pada 24 negara di Amerika Utara dan Eropa menunjukkan bahwa perilaku seks remaja sudah dimulai sejak usia 15 tahun. Survei dilakukan kepada 33.943 di 24 negara dan dikerjakan Service Medical du Rectorat de Toulouse tersebut, menunjukkan 13,2 % remaja berperilaku seks aktif semenjak usia 15 tahun dan tidak menggunakan alat kontrasepsi. Sementara 82% lainnya, menggunakan alat kontrasepsi.

Remaja merupakan fokus dari upaya pencegahan HIV

Hampir 12 juta laki-laki dan perempuan di bawah usia 24 tahun positif HIV di seluruh dunia. Dengan peningkatan jumlah setiap harinya, para ahli kesehatan masyarakat terpanggil untuk memfokuskan perhatian sedunia pada generasi AIDS. Remaja merupakan kelompok yang paling rentan secara fisik dan psikis terhadap infeksi.

Jumat, 04 Maret 2011

Seksualitas Remaja Indonesia

 Sebuah survei terhadap 8084 remaja laki-laki dan remaja putri usia 15-24 tahun di 20 kabupaten pada empat propinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung) menemukan 46,2% remaja masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali melakukan hubungan seks. Kesalahan persepsi ini sebagian besar diyakini oleh remaja laki-laki (49,7%) dibandingkan pada remaja putri (42,3%) (LDFEUI & NFPCB, 1999a:92).
Dari survei yang sama juga didapatkan bahwa hanya 19,2% remaja yang menyadari peningkatan risiko untuk tertular PMS bila memiliki pasangan seksual lebih dari satu. 51% mengira bahwa mereka akan berisiko tertular HIV hanya bila berhubungan seks dengan pekerja seks komersial (PSK) (LDFEUI & NFPCB, 1999b:14).

Budaya Pop pengaruhi pola fikir remaja soal seks

Pada akhirnya remaja mengakui bahwa orangtua mereka berpengaruh dalam membentuk pemikiran mereka soal seks. Sikap orangtua berpengaruh bagi mereka terutama dalam penentuan sikap sang remaja. Pengakuan tersebut merupakan hasil survei yang baru-baru ini dilakukan terhadap remaja Amerika yang tinggal di Washington.
"Saat anak-anak mulai berangkat remaja dan keinginan seks datang, banyak orangtua merasa kehilangan anak-anaknya karena mereka sulit untuk dijauhkan dari budaya populer yang lebih mudah menjangkau mereka. Tetapi survei yang dilakukan petugas Kampanye Nasional untuk Pencegahan Kehamilan pada Remaja justru bertolak belakang," demikian aku petugas tersebut dalam laporan mereka.

Sepuluh Penyebab Perdarahan Berat Saat Haid

Sebagian perempuan mungkin pernah mengalami dan merasakan perdarahan yang berat saat haid. Terkadang kita sering berpikir apakah perdarahan tersebut termasuk normal atau tidak (perdarahan berat saat haid/ menorrhagia).
Lalu bagaimana cara kita tahu perdarahan yang kita alami termasuk tidak normal? Cara termudah adalah dengan mencatat seberapa sering kita mengganti pembalut atau tampon. Seseorang didiagnosa menderita menorrhagia (perdarahan  berat saat haid), jika selama haid, harus sering mangganti pembalut lebih dari 1-2 jam sekali, atau jika selama seminggu penuh kita mengalami perdarahan yang banyak.
Sepuluh penyebab teratas perdarahan berat saat haid (menorrhagia):

Paradigma Baru untuk Pengurangan Dampak Buruk Narkoba

Pengurangan dampak buruk narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) harus dilihat dengan paradigma baru, karena pengguna narkoba sebenarnya juga merupakan korban yang harus ditolong. Di sisi lain harus diketahui bahwa kelompok pengguna narkoba dengan jarum suntik (IDU-Injecting Drug Users) merupakan salah satu faktor penyebab ledakan epidemi HIV/AIDS. 
Demikian kesimpulan diskusi panel yang menandai peluncuran buku bertajuk "Dasar Pemikiran Pengurangan Dampak Buruk Narkoba" untuk daerah Bali, yang berlangsung Selasa (8/1) di Denpasar.

Gemuk dan kanker payudara

Beberapa faktor memang diketahui bisa meningkatkan risiko kanker payudara pada perempuan. Tapi jika seorang perempuan mengalami kegemukan atau obesitas, maka ia berisiko terkena kanker payudara yang agresif.

Berdasarkan studi terbaru diketahui bahwa perempuan menopause yang bertubuh gemuk (obesitas) memiliki risiko 35 persen lebih tinggi terkena kanker payudara 'triple-negative' dibanding perempuan yang tidak obesitas. Kanker payudara 'triple-negative' ini tergolong jenis kanker payudara yang agresif.

Perempuan gemuk juga memiliki peningkatan risiko sebesar 39 persen terkena kanker payudara reseptor estrogen positif, yaitu suatu jenis kanker yang akan diberi makan oleh hormon estrogen.