Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja

Kamis, 03 Juni 2010

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Luka Bakar
Lakukan : Lepaskan pakaian anak secara perlahan dan ‘kipas-kipas’ agar
panasnya berkurang. Kemudian segera bawa ke rumah sakit terdekat.
Penggunaan Salep luka bakar “BIOPLASENTON” akan sangat membantu…

Jangan : Sebaiknya hindari pemberian kecap, mentega atau pasta gigi pada
bagian yang terluka karena bisa menjadi tempat berkumpul kuman dan
infeksi. Jangan mandikan anak dengan air karena dapat menyebabkan
hipotermi(menurunkan suhu tubuh) dan bisa memecahkan lepuhan luka.


Luka Berdarah
Lakukan : Tekan luka dengan kapas yang dilapisi kasa steril, sampai
darah berhenti. Kemudian balut dengan kasa bersih yang telah diberi obat
merah. Ikat dengan kuat, tapi tidak terlalu kencang. Kalau terlalu
dalam, bawa ke dokter, karena mungkin harus dijahit dan diberi
antibiotik agar tidak infeksi.

Jangan : Hindari penggunaan sapu tangan yang ‘diragukan’ kebersihannya,
karena bisa membuat luka infeksi. Jangan menutup terlalu rapat luka
tersebut, karena bisa ‘membuat’ kuman lebih gampang berkembang.

Mimisan
Lakukan : Tenangkan anak agar ia tidak merasa panik dan segera tidurkan
anak dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki. Ini dilakukan agar
darah tidak kembali keluar dari hidung. Pengobatan alternatif lainnya
adalah menciumkan irisan daun sirih ke hidung anak.

Jangan : Cegah anak dari memegang dan memencet hidungnya, karena bisa
mempercepat pendarahan.

Syok
Lakukan : Baringkan anak di permukaan datar dan angkat kedua kaki agar
letaknya lebih tinggi dari jantung. Ini dilakukan agar darahnya kembali
mengalir normal. Lepaskan pakaian yang terlalu ketat dan mengikat. Terus
cek pernapasan, selama anda menunggu dokter datang ke rumah.

Jangan : Jangan peluk si kecil dengan alasan memberikan ketenangan
padanya. Ini justu membuat ia tidak lega bernapas. Jangan biarkan orang
mengerumuni si kecil, karena dia membutuhkan kadar oksigen yang lebih
besar.

Pingsan
Lakukan : Longgarkan pakaian anak dan perhatikan 4 hal berikut ini, -
Jika tidak bereaksi, miringkan kepala anak dan periksa pernapasannya -
Jika bernapas, kepalanya tetap dimiringkan, tetapi periksa kemungkinan
cedera kepala dan leher

* Jika bernapas tapi mendengkur, periksa pernapasan dengan jari
perlahan, mungkin ada yang menyumbat.

* Jika tidak bernapas, lakukan pernapasan dari mulut ke mulut.

Jangan : Jangan menunggu waktu lama untuk membawa anak ke dokter.

Selama itu, jangan beri makanan atau minum apapun.

Keracunan

Lakukan : Usahakan agar anak memuntahkan zat yang mengandung racun
(kecuali

zat korosif), tapi jangan paksa tenggorokannya. Coba dengan
memberikannya segelas air garam. Kalau ia memakan zat korosif, beri anak
minum susu dingin dan segera bawa ke rumah sakit.

Jangan : Jangan beri makan apa pun jika anak mengalami kejang atau
mengeluarkan buih ketika keracunan.

Tercekik
Lakukan : Segera lepaskan benda yang mencekik leher anak. Jika leher
terikat, lepaskan dengan gunting, tapi tetap sanggah tubuhnya sementara
Anda melepaskan ikatan.

Jangan : Jangan menunggu terlalu lama melepaskan ikatan, karena
kecelakaan tercekik sangat cepat dapat menghambat jalan
napas.

Tersedak
Lakukan : Baringkan anak dalam posisi telungkup, tepuk-tepuk punggungnya
beberapa kali. Segera balikkan tubuhnya sehingga terlentang kembali di
atas pangkuan Anda. Aturlah agar posisi kepalanya lebih rendah dari
tubuhnya. Kalau memungkinkan keluarkan benda asing tersebut, tapi jika
tidak segera bawalah anak ke rumah sakit.

Jangan : Jangan sekali-kali memasukkan tangan ke dalam mulutnya, dengan
maksud mengeluarkan benda asing tersebut. Yang ada nantinya akan
menyebabkan benda asing tersebut, makin terdorong masuk ke dalam.

Tersengat Listrik
Lakukan : Putuskan aliran listrik yang mengenai tubuh si kecil dengan
bahan lator, seperti handuk kering dan pakai alas kaki yang kering.
Segera periksa jalan pernapasannya, jika berhenti, lakukanlah pernapasan
buatan dari mulut ke mulut (lihat kolom keterangan-red)

Jangan : Jangan sepelekan luka bakar yang terjadi, sekecil apapun segera
obati dengan obat luka. Ditakutkan luka tersebut bisa berkembang menjadi
infeksi

Gigitan Binatang
Lakukan : Hibur anak agar ia tidak panik dan tidak menimbulkan trauma
berkepanjangan. Cuci lukanya dengan sabun untuk mengilangkan darah.
Jangan lupa oleskan krim antibiotik dan tutup dengan kasa steril. Tapi
kalau luka membengkak, segera bawa si kecil ke dokter.

Jangan : Jangan biarkan anak menggaruk-garuk luka akibat gigitan
binatang ini. Tindakan ini bisa membuat luka pada gigitan semakin besar.
Kalau anak merasa alergi pada bekas gigitan, coba beri krim yang
mengandung halamin.


Proses Pernapasan Buatan :
1. Baringkan anak dengan kepala ditarik perlahan ke belakang,
agar jalan napas terbuka. Longgarkan seluruh pakaian yang mangikat

2. Buka mulut anak dengan menekan rahangnya perlahan dengan satu
tangan, jaga tangan jangan sampai menekan leher. Kemudian pencet
hidungnya

3. Tempelkan mulut anda ke mulut anak sama seluruh mulut menutup
bibir anak

Hembuskan napas kuat-kuat ke dalam mulutnya, sampai terlihat gerakan
naik turun pada dada. Kalau ini terjadi, Anda telah melakukannya dengan
benar.

0 komentar:

Posting Komentar