- Apa yang anda jawab apabila ada pertanyaan apa arti seks?, akan banyak jawaban yang muncul. Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada remaja sekolah menengah pertama dan atas, maka banyak diantara mereka yang menjawab seks adalah hubungan badan laki-laki dan perempuan, hal yang hanya boleh dilakukan apabila setelah menikah dan lain2nya dengan muka merah bahkan sambil senyum dan tertawa.
Mungkin anda juga menjawab hal yang sama dan bahkan anda ragu atau malu untuk menjawabnya. Padahal arti seks sebenarnya tidak lebih dari "jenis kelamin". Namun arti seks di kalangan masyarakat luas telah melampaui arti sebenarnya, bahkan sudah dicap "tabu" karena sudah tercemar dengan informasi yang salah dan diyakini mereka.
Maka dari itu sudah sangat lama upaya pendidikan seks selalu didengungkan oleh pemerhati masalah remaja tapi masih saja terbentur dengan pemikiran yang salah, terutama dari pejabat yang berwewenang. Padahal jika dimengerti arti sederhana dari seks, maka sebenarnya tidak perlu takut mengajarkan anak/remaja tentang seks, karena prinsipnya adalah mereka harus mengetahui fungsi dan proses pada jenis kelamin mereka masing2, untuk mereka lebih mengerti agar bisa menjaga dan memelihara kesehatannya.
Pemikiran seks yang keliru memang sangat mengacu ke "hubungan seks", dan banyak masyarakat khususnya remaja hanya mencari tahu apa itu hubungan seks dan bagaimana rasanya. Jika ditelaah seks atau jenis kelamin hanya bagian dari lingkup yang lebih besar yaitu seksualitas. Seksualitas memasukkan semua perasaan dan tindakan yang berhubungan dengan mencintai seseorang.
Maraknya peredaran foto dan video terutama lewat internet makin menambah permasalahan dikalangan remaja, karena mereka cenderung meminati media ini untuk pencarian informasi. Coba saja kita buka website search engine seperti google, kita coba ketik seks lalu tekan enter, yang muncul adalah informasi berita hot seks, bagaimana posisi hubungan seks, sampai bagaimana memperlama hubungan seks. Bayangkan apa yang terjadi jika remaja yang ingin tahu menerima informasi itu. Sekali lagi hanya mengacu ke arah hubungan seks, bukan bagaimana menjaga organ seks mereka.
Inilah yang selalu tanpa lelah kami mencoba agar masyarakat khususnya remaja, tidak terjerumus ke hal negatif hanya karena salah mengartikan seks. Upaya ini harus dilakukan oleh semua pihak, mulai dari pemerhati masalah remaja, sekolah, pemerintah dan masyarakat. Agar upaya ini optimal, semua harus punya satu visi akan arti pendidikan seks yang benar, demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Penulis: Ahmad Fauz
Maka dari itu sudah sangat lama upaya pendidikan seks selalu didengungkan oleh pemerhati masalah remaja tapi masih saja terbentur dengan pemikiran yang salah, terutama dari pejabat yang berwewenang. Padahal jika dimengerti arti sederhana dari seks, maka sebenarnya tidak perlu takut mengajarkan anak/remaja tentang seks, karena prinsipnya adalah mereka harus mengetahui fungsi dan proses pada jenis kelamin mereka masing2, untuk mereka lebih mengerti agar bisa menjaga dan memelihara kesehatannya.
Pemikiran seks yang keliru memang sangat mengacu ke "hubungan seks", dan banyak masyarakat khususnya remaja hanya mencari tahu apa itu hubungan seks dan bagaimana rasanya. Jika ditelaah seks atau jenis kelamin hanya bagian dari lingkup yang lebih besar yaitu seksualitas. Seksualitas memasukkan semua perasaan dan tindakan yang berhubungan dengan mencintai seseorang.
Maraknya peredaran foto dan video terutama lewat internet makin menambah permasalahan dikalangan remaja, karena mereka cenderung meminati media ini untuk pencarian informasi. Coba saja kita buka website search engine seperti google, kita coba ketik seks lalu tekan enter, yang muncul adalah informasi berita hot seks, bagaimana posisi hubungan seks, sampai bagaimana memperlama hubungan seks. Bayangkan apa yang terjadi jika remaja yang ingin tahu menerima informasi itu. Sekali lagi hanya mengacu ke arah hubungan seks, bukan bagaimana menjaga organ seks mereka.
Inilah yang selalu tanpa lelah kami mencoba agar masyarakat khususnya remaja, tidak terjerumus ke hal negatif hanya karena salah mengartikan seks. Upaya ini harus dilakukan oleh semua pihak, mulai dari pemerhati masalah remaja, sekolah, pemerintah dan masyarakat. Agar upaya ini optimal, semua harus punya satu visi akan arti pendidikan seks yang benar, demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Penulis: Ahmad Fauz
0 komentar:
Posting Komentar